Desember 2025, Petani Lebong Siap Panen Raya Padi

Petani Lebong Siap Panen Raya Padi-foto :dok/radarlebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong mencatat sekitar 5.000 hektare lahan padi di wilayahnya akan memasuki masa panen raya pada bulan Desember 2025. Hal ini disampaikan seiring berjalannya musim tanam kedua tahun ini, yang tengah berlangsung di penghujung tahun.
Kepala Dispertan Lebong, Hedi Parindo, SE, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pencatatan waktu tanam pada ribuan hektare lahan persawahan yang kini sedang dalam tahap pengolahan dan penanaman padi oleh para petani. Berdasarkan perhitungan musim tanam tersebut, panen raya diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2025.
"Sebanyak 5.000 hektare sawah akan panen di bulan Desember. Saat ini para petani tengah menanam, dan jika tidak ada kendala cuaca atau hama, maka hasilnya bisa maksimal," ujar Hedi Parindo.
Untuk memastikan data produksi padi yang akurat, Dispertan Lebong akan berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong. Tujuannya adalah melakukan pendataan hasil panen akhir tahun agar dapat diketahui total produksi padi sepanjang tahun 2025.
BACA JUGA:Instruksi Bupati, Desa Kelurahan Aktifkan Poskamling
Hedi Parindo juga menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan hasil panen tahun ini bisa melampaui capaian tahun 2024, yang mencapai 59.331 ton gabah kering. Dengan luas tanam yang cukup signifikan dan perawatan intensif dari para petani, optimisme terhadap peningkatan produksi padi terus dikedepankan.
"Kami ingin hasil panen tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Koordinasi dengan BPS penting agar data panen bisa valid dan menjadi acuan program pertanian ke depan," tambahnya.
Secara keseluruhan, Kabupaten Lebong memiliki luas lahan padi sekitar 8.000 hektare. Dari jumlah tersebut, 5.000 hektare saat ini sedang ditanami dan diperkirakan panen pada Desember. Sementara sisanya tengah memasuki masa panen lebih awal, terutama di daerah Kecamatan Uram Jaya dan Lebong Sakti, yang mulai memanen sejak Oktober.
"Kita berharap seluruh rangkaian musim tanam dan panen tahun ini dapat berjalan lancar tanpa gangguan cuaca ekstrem, banjir, atau serangan hama," tutup Hedi. (wlk)