Terjatuh karena iPhone, Motorola Bangkit Lewat Ponsel Murah Berkualitas

Terjatuh karena iPhone, Motorola Bangkit Lewat Ponsel Murah Berkualitas--Celoteh DAR
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Motorola adalah nama besar yang pernah mendominasi industri telekomunikasi global.
Didirikan pada tahun 1928 di Chicago, Amerika Serikat, perusahaan ini awalnya bergerak dalam produksi alat pengubah daya untuk radio rumah.
Namun, inovasi terus mendorong Motorola berevolusi hingga menjadi pelopor teknologi komunikasi modern, termasuk radio mobil dan perangkat komunikasi militer.
Perusahaan ini memainkan peran vital selama Perang Dunia II dengan memproduksi alat komunikasi untuk tentara sekutu.
BACA JUGA:Harga Mahal dan Regulasi Ketat, Sony Menyerah di Indonesia
Setelah perang usai, mereka mengganti nama menjadi Motorola Incorporated dan mulai fokus ke perangkat konsumen.
Puncak kesuksesan dicapai pada era 1980-an hingga awal 2000-an saat mereka merilis ponsel genggam pertama di dunia pada 1983, Dynatac 8000X, dan kemudian menciptakan tren ponsel lipat lewat seri legendaris Motorola StarTAC dan RAZR.
Namun, kejayaan Motorola mulai meredup saat era smartphone layar sentuh hadir.
Meskipun sempat merilis Motorola Droid berbasis Android yang cukup sukses di pasar Amerika, perusahaan ini dinilai lambat beradaptasi terhadap perubahan teknologi.
BACA JUGA:Nokia dan BlackBerry Tumbang karena Terjebak di Zona Nyaman
Ketika Apple meluncurkan iPhone pada 2007, Motorola masih mengandalkan desain ponsel lama dengan keyboard fisik, membuatnya tertinggal dari para pesaing seperti Samsung dan HTC.
Akibat tekanan pasar dan kegagalan berinovasi, Motorola terpaksa memisahkan bisnisnya pada 2011 menjadi Motorola Mobility dan Motorola Solutions.
Dua tahun kemudian, Google membeli Motorola Mobility seharga 12,5 miliar dolar AS, namun hanya untuk memanfaatkan portofolio patennya.
Google tidak melanjutkan pengembangan ponsel, hingga akhirnya menjualnya ke Lenovo pada 2014 dengan harga jauh lebih rendah, yakni 2,9 miliar dolar AS.