Soal Penalti Vinales, Acosta: Aturan Tekanan Ban Perlu Diubah

Pedro Acosta meyakini, aturan ban di MotoGP perlu diubah menyusul hukuman penalti terhadap Maverick Vinales dalam balapan akhir pekan lalu.-foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pedro Acosta meyakini, aturan tekanan ban di MotoGP 2025 perlu ditinjau ulang. Maverick Vinales baru saja dijatuhi hukuman berat terkait aturan tersebut.
Performa sensasional Vinales di balapan utama MotoGP Qatar, akhir pekan lalu menjadi sia-sia karena aturan tekanan ban. Start dari grid keenam, pebalap Tech3 itu melesat sebelum bersaing dengan Marc Marquez dalam meraih kemenangan.
Vinales toh akhirnya finis runner-up di belakang Marquez, yang menandai podium pertamanya sejak juara di Austin tahun lalu. Sayangnya, Vinales harus rela kehilangan P2 akibat dijatuhi penalti 16 detik karena dinyatakan gagal mencapai tekanan minimum ban. Alhasil, mantan rider Suzuki dan Yamaha ini finis ke-14.
"Ada beberapa pebalap lain yang memiliki masalah yang sama dengan Maverick, tapi di dalam situasi tertentu, kadarnya berbeda-beda. Seperti di Thailand, ketika mereka mengira hal itu akan terjadi kepada banyak pebalap," ceplos pebalap KTM pabrikan ini.
"Ini memang sebuah isu yang sensitif, tapi pada akhirnya, seorang pebalap kan tidak bisa memprediksi bagaimana temperatur di sepanjang balapan, atau apakah akan ada hembusan angin atau apapun itu. Menurut pendapatku, aturannya seharusnya diubah karena kemudian Anda berisiko kehilangan podium bahkan kemenangan," lanjut dia di GPOne.
Marc Marquez tampil sebagai juara MotoGP Thailand 2025 dengan keunggulan 1,7 detik dari Alex Marquez. Meski demikian, Marquez sengaja melambat di tengah balapan demi menjaga tekanan ban depan motornya.
"Membatalkan podium seseorang, atau bahkan kemenangan, seperti yang bisa saja terjadi pada Marc (Marquez) di Buriram karena dia pebalap yang paling kencang, itu tidak masuk akal," cetus Pedro Acosta.
"Mereka mesti memperhatikan aturan ini. Jika tekanannya bagus dari awal, tidak logis bahwa si pebalap tidak bisa memimpin balapan dan harus menguranginya sehingga berada di belakang seseorang. Marc, dia memang memiliki gap yang besar ketika itu, tapi bayangkan saja situasi di mana Maverick Vinales memenangi balapan, dan mereka membatalkan kemenangan itu karena jadi yang tercepat," ceplos El Tiburon. (net)