Objek Wisata Air Putih Masih Jadi Primadona Wisatawan

Objek Wisata Air Putih Masih Jadi Primadona Wisatawan -foto :amri rakhmatullah/radarlebong-
koranradarlebong.com – Hingga hari kelima libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah atau 2025, Objek Wisata Air Putih yang berada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, masih menjadi primadona destinasi favorit bagi wisatawan.
Baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah terus berdatangan menikmati pesona alam yang ditawarkan destinasi unggulan Bumei Swarang Patang Stumang tersebut.
Namun di tengah antusiasme kunjungan wisatawan, Objek Wisata Air Putih Lebong dinilai sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Pasalnya, hingga kini sarana dan prasarana penunjang seperti tempat beristirahat, kolam renang anak, hingga taman bermain anak masih belum tersedia.
BACA JUGA:Rp 920 Juta Anggaran untuk Uji Coba Program MBG Siap Dilaksanakan
Kepala Desa Tambang Sawah, Zulkarnain, menegaskan bahwa fasilitas yang ada saat ini sudah sangat layak mendapatkan sentuhan pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Lebong.
"Objek wisata ini dikelola oleh kelompok masyarakat desa. Selama ini, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan kepada pengelola selalu tercapai. Bahkan tahun ini target PAD naik dari Rp 45 juta pada 2024 menjadi Rp 50 juta di tahun 2025," ujar Zulkarnain.
Zulkarnain berharap, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong segera melengkapi fasilitas dasar yang masih belum ada.
"Pemerintah desa tidak bisa menggunakan dana desa karena aset wisata ini milik kabupaten. Kami sangat berharap agar ada pembangunan tempat duduk, kolam anak, hingga sarana bermain. Ini penting untuk mempertahankan eksistensi wisata Air Putih sebagai ikon wisata Lebong," tambahnya.
Selain kekurangan fasilitas baru, Zulkarnain juga mengungkapkan bahwa sejumlah infrastruktur lama di area wisata sudah mengalami kerusakan dan perlu direhabilitasi.
Beberapa di antaranya adalah toilet umum, tangga, serta jalan setapak dari pintu masuk hingga lokasi pemandian.
"Terakhir kali fasilitas di wisata Air Putih ini dibangun adalah saat kepemimpinan Bupati Rosjonsyah. Sejak itu tidak ada lagi pembangunan baru yang menyentuh langsung ke lokasi wisata," ungkapnya.
Dirinya menekankan bahwa peningkatan PAD yang dibebankan kepada pengelola seharusnya dibarengi dengan peningkatan kualitas fasilitas bagi pengunjung.
"Kalau PAD terus dinaikkan, sementara fasilitasnya tidak diperbaiki atau ditambah, apa gunanya PAD itu ditarik?" tegasnya.