Trump dan BRICS, Eskalasi Konflik yang Bisa Mengguncang Dunia

Trump dan BRICS, Eskalasi Konflik yang Bisa Mengguncang Dunia--Donald Trump

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Donald Trump kembali ke Gedung Putih dengan kebijakan luar negeri yang lebih agresif, khususnya terhadap China dan kelompok BRICS.

Dalam berbagai pernyataan, Trump mengisyaratkan langkah-langkah yang dapat memperburuk hubungan dengan negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS, seperti China, Rusia, India, Brasil, dan Afrika Selatan.

Eskalasi ketegangan ini dinilai sebagai upaya Trump untuk menekan dominasi ekonomi China di kancah global.

Salah satu kebijakan utama yang menjadi sorotan adalah rencana Trump untuk mengenakan tarif impor hingga 60% terhadap produk China.

BACA JUGA:Bahas Polemik LPG di Istana, Bahlil Dapat Wejangan dari Jusuf Kalla

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk membatasi perdagangan China, tetapi juga sebagai respons terhadap keterlibatan China dalam pengembangan mata uang alternatif dalam BRICS.

Selain itu, Trump juga mengancam akan memperluas sanksi terhadap Rusia jika perang di Ukraina tidak segera berakhir, termasuk menargetkan sektor energi yang menjadi tulang punggung ekonomi Rusia.

Tidak hanya di bidang ekonomi, Trump juga menunjukkan manuver geopolitik yang kontroversial, seperti rencana pencaplokan Greenland dan perubahan nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Langkah-langkah ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Kanada dan Denmark.

BACA JUGA:Perang Dagang Kembali Memanas! China Tak Tunduk, Balas Tarif Trump

Selain itu, Trump juga memberikan tekanan terhadap NATO, menuntut agar sekutu Amerika Serikat meningkatkan anggaran pertahanan mereka sebagai imbalan atas perlindungan keamanan dari Washington.

Ketegangan antara AS dan BRICS diperkirakan akan terus meningkat, terutama dengan semakin agresifnya China dalam memperluas pengaruh ekonomi dan teknologinya.

China sendiri telah menyiapkan strategi pembalasan, termasuk mengenakan tarif tambahan pada impor AS dan memberlakukan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Amerika.

Dengan eskalasi ini, dunia akan menghadapi ketidakpastian ekonomi yang lebih besar, sementara hubungan diplomatik antara negara-negara besar semakin renggang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan