BINGIN KUNING - Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatiran terkait lonjakan harga beras dalam beberapa pekan terakhir. Harga beras yang sebelumnya Rp 210 ribu per kaleng, kini melonjak menjadi Rp 220 ribu hingga 225 ribu per kaleng.
"Saati ini, harga beras mencapai Rp 220 ribu per kaleng, sedangkan biasanya hanya Rp 200 ribu per kaleng. Selama seminggu terakhir, harga beras terus meningkat. Sebagai pemilik Heler, kami merasa terbatas dalam mengatasi hal ini karena kenaikan tersebut dipengaruhi oleh situasi di mana harga beras mengalami peningkatan," ujar Razali kepada Radar Lebong kemarin. Baca Juga: Distribusi BLT DD Tahap Empat, Warga Diminta Bijak Gunakan Bantuan Razali menjelaskan bahwa terdapat dua jenis beras, yaitu beras berkualitas dan beras biasa. Namun, saat ini warga lebih cenderung untuk membeli beras daripada menjualnya, terutama di musim paceklik ini. Kenaikan harga telah berlangsung setidaknya selama sebulan ini dengan alasan utama adalah ketersediaan stok dari para petani yang banyak yang kosong. "Setiap tahun, di musim paceklik ini, kita selalu menghadapi kenaikan harga, dan hal ini tentu dirasakan oleh warga Lebong. Pasalnya, di musim paceklik, pasokan gabah padi mulai berkurang," singkatnya. (arp)
Kategori :