RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pelaksanaan Musim Tanam Kedua (MT2) di Kecamatan Lebong Tengah akan menggunakan pupuk non subsidi.
Pengecer resmi pupuk di Kecamatan Lebong Tengah, Diva Tani, yang diwakili oleh Hero Vandroik, menyatakan dukungannya terhadap program MT2 yang diinisiasi oleh pemerintah Lebong.
"Saya sebagai pengecer siap bekerja sama dengan desa untuk mensukseskan pelaksanaan MT2 ini. Kami sangat mendukung pastinya. Namun, berbeda dengan pelaksanaan MT1, pupuk yang digunakan dalam pelaksanaan MT2 ini bukan pupuk subsidi, melainkan non subsidi," kata Hero Vandroik kepada Radar Lebong kemarin.
Hero menjelaskan, bahwa stok pupuk subsidi di kios miliknya saat ini mengalami kekosongan, karena pemesanan biasanya dilakukan sebelum pelaksanaan MT1.
Baca Juga: 24 Orang Lansia Daftar Ikut Operasi Katarak
Namun, stok pupuk non subsidi cukup terpenuhi karena selalu tersedia saat dipesan.
"Kekosongan pupuk subsidi tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan MT2, karena pupuk yang digunakan oleh desa dalam pelaksanaan MT2 adalah pupuk non subsidi," ujar Hero.
Hero juga mengungkapkan bahwa untuk menghadapi MT1 setiap tahunnya di Lebong Tengah, diperlukan sekitar 75 ton urea dan 75 ton phoska.
Harga pupuk mengikuti ketetapan pemerintah, yaitu Rp 112.500 untuk urea dan Rp 115.000 untuk phoska per sak.
"Dari luas hektar lahan yang mengambil pupuk dengan kami, totalnya mencapai 1.198,5 hektar. Namun, petani yang terdaftar atau yang mengambil pupuk sebanyak 30 kelompok tani. Sedangkan jumlah petani yang ikut MT2 sudah pasti tidak sebanyak itu," tandasnya. (*)