Program MBG Tetap Lanjut Meski Kasus Keracunan Marak

Insiden Keracunan MBG beberapa waktu lalu di Kabupaten Lebong yangmana program MBG akan tetap dijalankan.-(dok/rl)-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilaksanakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, meskipun muncul banyak desakan untuk menghentikan program tersebut akibat maraknya kasus keracunan.
Dadan menuturkan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas nasional untuk memastikan anak-anak mendapatkan akses terhadap makanan sehat. “Saya tetap diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan karena banyak anak dan orang tua yang menunggu program Makan Bergizi Gratis ini,” ujarnya, Jumat (3/10).
Menurut Dadan, pelaksanaan MBG akan terus berjalan kecuali Presiden mengeluarkan instruksi berbeda. Ia menekankan bahwa keberlanjutan program ini penting untuk mendukung perbaikan gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah yang menjadi penerima manfaat utama.
Terkait kasus keracunan Makan Bergizi Gratis yang terus terjadi, BGN telah mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara operasional Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti bermasalah.
Baca Juga: ASN dan Perangkat Desa Wajib Ikut Apel Pagi di Kecamatan
“SPPG yang melanggar ketentuan langsung dikenai sanksi berupa penghentian operasional sementara. Kepala SPPG dan mitranya wajib melakukan perbaikan menyeluruh agar pelayanan kepada masyarakat kembali aman,” jelas Dadan.
Untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan, seluruh SPPG yang menjadi mitra penyedia program MBG diwajibkan memiliki sejumlah sertifikat penting, antara lain:
-Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)
-Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
-Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
-Sertifikat halal
Dadan menegaskan, sertifikasi ini adalah langkah preventif agar kasus keracunan tidak terulang.
“Kami memastikan bahwa setiap makanan yang disalurkan melalui program ini harus memenuhi standar keamanan dan gizi yang ditetapkan,” tambahnya.
Sejak Januari hingga 30 September 2025, jumlah korban keracunan akibat Makan Bergizi Gratis mencapai 6.517 orang.