Musim Hujan, Petani Diminta Waspada Serangan Hama Tikus dan Wereng

Padi: Terlihat tanam padi di Lebong Tengah yang sudah berumur 10 hari pasca tanam.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Musim Tanam Pertama (MT1) di Kabupaten Lebong telah dimulai, dan saat ini umur tanaman padi para petani di wilayah Lebong Tengah rata-rata sudah memasuki usia 10 hingga 15 hari.
Pada fase pertumbuhan awal ini, tanaman padi sangat rentan terhadap serangan dua jenis hama utama: hama tikus dan Wereng Batang Coklat (WBC).
Ancaman tersebut semakin meningkat seiring intensitas hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir.
Koordinator Penyuluh Pertanian (Korlu) Kecamatan Lebong Tengah, Astita, SP, menyampaikan bahwa serangan hama tikus dan wereng biasanya mulai meningkat ketika tanaman padi mulai tumbuh subur, terutama ketika sudah memasuki fase bunting.
Baca Juga: Rawan Longsor dan Banjir, Satgas Siaga Bencana Diaktifkan Kembali
Pada fase ini, tanaman padi mengeluarkan aroma khas yang dapat mengundang hama, khususnya tikus, untuk menyerang.
"Tanam padi umur 10 hingga 15 hari rentan diserang hama tikus, karena fase itu tanaman mulai tumbuh subur dan mengeluarkan aroma khas. Dengan musim hujan seperti saat ini, petani harus lebih waspada dan rutin melakukan pengendalian hama," ungkap Astita.
Astita menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang basah dan lembap merupakan lingkungan ideal bagi perkembangan hama, termasuk wereng batang coklat.
Jika tidak dilakukan tindakan preventif, hama ini dapat menyerang secara masif dan menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan.
Ia menambahkan, beberapa varietas padi juga lebih rentan terhadap serangan WBC.
Oleh karena itu, para petani diminta untuk rutin melakukan pengamatan (monitoring) terhadap kondisi tanaman mereka. Pengamatan ini penting untuk mendeteksi lebih dini keberadaan hama di lahan pertanian.
"Kami minta petani terus melakukan pengamatan yang lebih intensif, terutama pada beberapa varietas padi yang rentan terkena serangan hama wereng batang coklat ini. Jika sudah mulai terlihat gejala serangan, kami sarankan agar petani segera melakukan pengendalian, baik secara mekanis, biologis, maupun dengan pestisida sesuai dosis anjuran," jelasnya.
Selain itu, koordinasi dengan petugas penyuluh lapangan juga sangat disarankan agar petani mendapatkan informasi dan pendampingan teknis terkait cara pengendalian yang tepat dan ramah lingkungan.
Upaya kolektif ini diharapkan bisa mencegah meluasnya serangan hama yang berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi petani.