Dari kejadian itu, di benak Tirto Utomo terbesit ide cemerlang. Naluri bisnisnya bergerak cepat dan ia melihat peluang bisnis besar yang belum pernah digarap di Indonesia. Yaitu menciptakan produk air minum kemasan yang steril, siap minum, dan dapat dikonsumsi semua orang.
Karena tidak memahami cara memproses air minum kemasan, kala itu ia mengirim adiknya Slamet Utomo untuk magang di Polaris, perusahaan AMDK yang ada di Thailand, untuk mempelajari pengolahan air mineral di sana.
Barulah pada 23 Februari 1973, Tirto Utomo mendirikan perusahaan PT Golden Mississippi yang kemudian dikenal dengan PT Aqua Golden Mississippi.
Pada 1974, produk AMDK pertamanya diluncurkan menggunakan kemasan botol kaca yang diberi merek Puritas. Atas masukan dari konsultan Indonesia yang bermukim di Singapura Eulindra Lim, mereknya disarankan diganti dengan nama Aqua agar lebih mudah diucapkan dan punya makna "air".
Tirto Utomo sendiri kerap menggunakan nama samaran 'A Kwa' yang bunyinya mirip 'Aqua' di setiap tulisannya saat menjadi wartawan majalah Pantjawarta, perubahan dari Sin Po. Nama A Kwa diambil dari nama marganya 'Kwa' yang ditambahkan huruf 'A' di depannya.
Jatuh Bangun Perusahaan Aqua
Dikutip dari BiografiKu, perusahaan Tirto Utomo nyaris bangkrut sekitar 1978 karena penjualan produk Aqua yang tersendat dan ia harus menombok biaya produksi terus menerus. Tapi ia malah menaikkan harga jual hampir tiga kali lipat untuk bertahan. Dan ya, omsetnya justru naik bukannya menurun.
Pada 1982, Aqua mengganti bahan baku atau air yang digunakan dari sumur bor ke mata air pegunungan. Tirto Utomo yakin komposisi air mineral alami kaya nutrisi dan sangat baik untuk kesehatan.
Salah satu pelanggannya yaitu para insinyur Korea Selatan dari Hyundai yang kala itu sebagai kontraktor pembangunan jalan tol Jagorawi, menularkan kebiasaan minum air mineral ke rekan kerja pribumi mereka. Dari situlah, AMDK mulai diterima masyarakat tanah Air.
Tirto Utomo juga aktif menjadikan Aqua sebagai sponsor di ajang olahraga, seperti Pekan Olahraga Nasional, Sea Games, Kejuaraan Bulu Tangkis, hingga World Golf Competition yang diselenggarakan di Indonesia. Dan iklan-iklan Aqua juga tersebar di televisi, radio, maupun media cetak.
Karena biaya pengemasan bisa capai 65 persen dari biaya produksi, Tirto Utomo menggabungkan pabrik botol dengan bisnis air mineralnya yang bernama PT Tirta Graha Parama.
Namun sejak 1996, ia tidak lagi memegang saham mayoritas melainkan perusahaan asal Perancis, Danone, yang mengambil alih. Kini, keluarga Tirto Utomo hanya menguasai sekitar 26 persen saham.
Meski begitu, hingga sekarang Aqua sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia. Bisa dibilang, Aqua menjadi air mineral dalam kemasan paling populer di Tanah Air yang banyak dikonsumsi khalayak.
Itu tadi profil pendiri sekaligus pemilik Aqua yakni Tirto Utomo beserta sejarah singkat perusahaan yang dibangunnya. (*)