RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Heboh, untuk masuk ke beberapa PTN atau Perguruan Tinggi Negeri membutuhkan dana ratusan juta.
Kebijakan tersebut, sontak menuai sorotan dari mahasiswa karena dinilai memberatkan.
Diketahui, ada beberapa perguruan tinggi, mahasiswa melakukan unjuk rasa menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Mereka juga menentang penggunaan pinjaman online untuk membayar UKT.
BACA JUGA:Lewat HP Saja! Cara Benar Daftar Prakerja 2024 Dapatkan Beasiswa 4,2 JT
Di Institut Teknologi Bandung (ITB), ratusan mahasiswa menggeruduk gedung rektorat sebagai bentuk penolakan terhadap skema pinjaman online yang diwajibkan untuk membayar UKT.
Kontroversi di ITB
Sebelumnya, ITB bekerja sama dengan perusahaan jasa pinjaman online untuk memfasilitasi pembayaran UKT.
UKT merupakan biaya kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa di tiap semester.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Resmikan Usia Masuk SD Negeri Bukan 6 tahun Lagi pada PPDB 2024
Namun, kebijakan rektorat yang memaksa mahasiswa yang memiliki tunggakan untuk cuti tanpa memberikan solusi konkret, menimbulkan protes.
Solusi yang diberikan berupa pinjaman online dianggap memberatkan mahasiswa, dengan besaran pinjaman hingga 12,5 juta yang harus dibayarkan dalam 12 bulan.
Aksi di Universitas Jenderal Sudirman
Aksi protes juga terjadi di Universitas Jenderal Sudirman di Purwokerto, Jawa Tengah.
Mahasiswa yang merasa terbebani dengan kenaikan UKT yang signifikan, melakukan unjuk rasa di gedung rektorat. A