Rektor Baru UT Ajak Mahasiswa Jadi Agen Perubahan untuk Indonesia Emas 2045

Rektor UT Periode 2025-2030, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si (jas kuning) bersama Direktur Belmawa Kemdiktisaintek Beny Bandanadjaja (batik biru) bersama para wakil rektor.-(carles/rl)-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rektor Baru Universitas Terbuka (UT) Periode 2025-2030, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si mengharapkan para mahasiswa baru menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing.
Dia pun mengajak mahasiswa UT untuk mengembangkan talentanya dan giat dalam melakukan riset "Mahasiswa UT diharapkan tidak hanya berhasil menyelesaikan studi, tetapi juga tumbuh sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif di lingkungan keluarga, komunitas, dan daerah masing-masing," ujar Prof. Ali dalam kegiatan 'Rektor Menyapa' bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026 (Ganjil), di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Rabu (27/8).
Prof. Ali juga menegaskan komitmen UT untuk menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, fleksibel, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Belajar di UT bisa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat secara fleksibel dan menembus batas kendala geografis.
"Jadikanlah kesempatan belajar ini sebagai modal membangun masa depan bangsa," kata Prof. Ali dalam sambutannya kepada para mahasiswa baru.
Dalam kesempatan ini, Rektor UT juga melakukan prosesi penyematan almamater kepada empat mahasiswa baru inspiratif yakni Najwa Dwiputri Valentina (S1 Ilmu Komunikasi) – seniman dan model, Arjuna Dewanto Suryo Putro (S1 Ilmu Hukum) – pilot dan selebgram.
Kemudian, Bramadita Satya (S1 Ilmu Hukum) – mahasiswa penerima beasiswa, dan Lidya Mayangsari (UT Jember) – runner-up Kontes Ambyar Indonesia 2023 yang juga tampil membawakan lagu persembahan.
Kegiatan 'Rektor Menyapa' ini diikuti 181 ribu mahasiswa baru UT dari seluruh Indonesia dan luar negeri, di mana 2.000 orang mahasiswa hadir secara langsung di UTCC dan 179 ribu mahasiswa mengikuti secara daring.
Jumlah mahasiswa tersebut memperkuat posisi UT sebagai perguruan tinggidengan populasi mahasiswa terbesar di Indonesia, sekaligus mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi.
"Melalui kegiatan ini, UT menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi negeri penyelenggara pendidikan jarak jauh yang membuka akses pendidikan tanpa batas, menjangkau masyarakat hingga daerah 3T," tegasnya.
Komitmen ini selaras dengan Asta Cita ke-4, yakni meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan tinggi untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Beny Bandanadjaja menyampaikan, UT menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan akses pembelajaran di Indonesia khususnya untuk pendidikan tinggi, apalagi daya tampung perguruan tinggi negeri konvensional sangat terbatas.
"UT membuka kesempatan belajar dengan model pembelajaran mandiri. Jadi, siapa pun yang mau belajar bisa akses, ada di dalam negeri, di luar negeri dan di pelosok daerah. Ini menjadi kekuatan UT untuk menyiapkan SDM menuju Indonesia Emas 2045". (jp)