RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Praktik menjemur hasil panen di pinggir jalan menjadi kebiasaan yang terus terjadi di Kabupaten Lebong, terutama di Kecamatan Lebong Tengah.
Hal ini terlihat dengan dimanfaatkannya luasnya jalan Inpres yang baru saja dibangun untuk kegiatan menjemur kopi.
Namun, penggunaan bahu jalan untuk aktivitas tersebut menimbulkan risiko bagi pengendara.
Menurut Budi (30), seorang pengendara, fenomena ini menjadi hal yang biasa setiap musim panen, baik itu panen padi maupun kopi.
Baca Juga: Bidan Desa Berperan Penting dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pengguna jalan dihimbau untuk lebih berhati-hati karena aktivitas tersebut dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Praktik menjemur hasil panen ini sudah menjadi kebiasaan di Lebong, tidak hanya di Lebong Tengah, tapi hampir di setiap kecamatan. Kami sebagai pengguna jalan harus waspada agar tidak terjadi kecelakaan," sampai Budi.
Sementara itu, Pawik (40), seorang warga setempat, menjelaskan bahwa meskipun menjemur hasil panen di pinggir jalan memiliki risiko, seperti padi menjadi kotor karena terkena debu atau kerikil, namun masyarakat terpaksa melakukannya karena tidak ada tempat lain yang cukup luas.
"Kami sadar akan risiko menjemur hasil panen di pinggir jalan, namun tidak ada alternatif lain. Kondisi ini memaksa kami menggunakan bahu jalan karena ketersediaan ruang terbatas. Kecepatan pengeringan hasil panen, terutama padi dan kopi, sangat penting agar tidak mengalami kerusakan," tandas Pawik. (*)