RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang musim tanam padi pertama (MT1), para petani di Kabupaten Lebong kembali menghadapi tantangan klasik.
Harga ikan mas yang biasa dibudidayakan di lahan sawah mengalami penurunan signifikan.
Fenomena ini hampir selalu terjadi setiap tahun, terutama di wilayah sentra pertanian seperti Kecamatan Lebong Tengah, ketika petani mulai mengeringkan sawah untuk memulai musim tanam padi.
Azwan Ansori (42), seorang petani di Lebong Tengah, mengungkapkan kondisi tersebut membuat banyak petani merugi.
Baca Juga: Perangkat Desa Diminta Aktif di Lapangan, Bukan Hanya di Kantor
"Benar, pasca turun tanam padi, ketika kami panen ikan, harga ikan mas pasti anjlok. Seperti saat ini, harga jualnya hanya Rp 30 ribu per kilogram, padahal harga bibit ikan mas sebelumnya mencapai Rp 40 ribu per kilogram," katanya.
Kondisi harga yang tidak stabil ini membuat petani kesulitan mendapatkan keuntungan.
Mereka berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, untuk menyediakan fasilitas penampungan hasil panen ikan.
Dengan begitu, harga ikan bisa lebih stabil dan petani tidak terpaksa menjual dengan harga murah.
Para petani berharap solusi ini segera diwujudkan demi keberlangsungan usaha budidaya ikan yang sudah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi mereka.
"Kami sangat berharap ada tempat penampungan ikan saat panen seperti sekarang, supaya harga tidak terlalu anjlok. Begitu juga saat kami butuh bibit ikan, nantinya bisa tersedia dengan harga yang wajar," tambah Azwan.