RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Permasalahan tunggakan pembayaran tagihan air bersih di wilayah Kecamatan Lebong Tengah terus menjadi sorotan.
Kepala Cabang PDAM Lebong Tengah, M. Sabri, mengungkapkan bahwa dari ribuan pelanggan yang terdaftar di 10 desa dan 1 kelurahan, hanya sekitar 10 persen saja yang rutin dan aktif membayar tagihan setiap bulannya.
"Benar, dari ribuan pelanggan hanya 10 persen yang rutin membayar. Sisanya menunggak bahkan ada yang sampai lebih dari setahun," kata M. Sabri kepada Radar Lebong, Kamis (4/7).
Ia menjelaskan, total tunggakan pelanggan saat ini telah menembus angka lebih dari Rp 1 miliar.
Kondisi ini menurutnya memprihatinkan karena berdampak pada kelangsungan operasional perusahaan daerah air minum.
Baca Juga: Camat Tekankan Pentingnya Koordinasi Rutin dengan Desa
Sabri berharap pelanggan bisa lebih sadar akan kewajiban membayar tagihan, bukan hanya menuntut pelayanan yang baik.
"Kami sudah sering menerima keluhan dari pelanggan, tetapi di sisi lain kewajiban mereka tidak dipenuhi. Minimal kalau memang berat, bisa mencicil agar tunggakan tidak menumpuk," tegas Sabri.
Selain berdampak pada operasional PDAM, tingginya tunggakan juga dikhawatirkan akan berpengaruh pada kemampuan pelayanan air bersih ke masyarakat secara keseluruhan.
Sabri menambahkan, pemasukan dari pembayaran tagihan air bersih merupakan sumber pendanaan utama untuk perawatan jaringan, pompa, dan infrastruktur lainnya.
"Kami sangat berharap masyarakat sadar, karena kalau pendapatan PDAM macet, pelayanan juga akan terganggu. Padahal semua yang dilakukan untuk kepentingan bersama," tambahnya.
Ke depan, pihak PDAM Lebong Tengah berencana meningkatkan sosialisasi ke desa-desa dan kelurahan agar masyarakat memahami pentingnya tertib membayar tagihan air.
Tidak hanya itu, PDAM juga akan menyiapkan opsi cicilan agar memudahkan pelanggan yang memiliki tunggakan besar.
"Kami tetap terbuka dan siap membantu. Silakan datang ke kantor cabang, kita atur solusi pembayaran agar tidak semakin memberatkan," tutup Sabri.