RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rencana Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong untuk memperbaiki sejumlah Gedung Olahraga (GOR) di berbagai kecamatan dipastikan belum bisa direalisasikan pada tahun 2025.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran daerah, sehingga usulan perbaikan tersebut belum dapat diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini.
Kepala Disparpora Lebong, Riki Irawan, S.Sos, M.Si, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 pihaknya telah mengajukan usulan perbaikan GOR yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Lebong.
Namun, karena keterbatasan keuangan daerah, usulan tersebut belum dapat disetujui untuk tahun anggaran 2025.
Baca Juga: Tersedia KB Gratis Bagi Kaum Pria
"Kami telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk perbaikan GOR di sejumlah kecamatan. Namun, dengan kondisi keuangan daerah yang terbatas, usulan ini belum bisa diakomodir," jelas Riki.
Riki menjelaskan bahwa kondisi beberapa GOR di Kabupaten Lebong sudah mengalami kerusakan cukup parah.
Jika tidak segera diperbaiki, hal ini dapat berdampak pada keterbatasan fasilitas olahraga yang dapat digunakan oleh masyarakat dan para atlet.
"Perbaikan ini bertujuan agar GOR yang mengalami kerusakan bisa kembali dimanfaatkan secara maksimal. Dengan sarana olahraga yang memadai, diharapkan akan muncul atlet-atlet berbakat dari Kabupaten Lebong," tambahnya.
Selain sebagai sarana pembinaan atlet, perbaikan GOR juga dinilai berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemkab Lebong sendiri telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang menjadi dasar hukum untuk pemungutan retribusi dari penggunaan fasilitas olahraga tersebut.
Meskipun usulan perbaikan GOR belum masuk dalam APBD 2025, Disparpora Lebong tetap berupaya mencari solusi.
Riki menyatakan pihaknya akan kembali mengusulkan anggaran dalam APBD Perubahan 2025.
Jika tetap tidak memungkinkan, maka usulan akan diajukan untuk tahun anggaran 2026.
"Kami akan mencoba kembali mengusulkan anggaran di APBD Perubahan 2025. Jika masih belum bisa direalisasikan, maka akan diusulkan pada tahun 2026. Selain itu, kami juga akan berupaya mengajukan permohonan ke kementerian terkait agar bisa mendapatkan bantuan pendanaan," pungkasnya.