RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Asal-usul nama “rupiah,” mata uang resmi Indonesia, menarik perhatian berbagai kalangan.
Ternyata, istilah ini memiliki akar sejarah yang panjang dan dipengaruhi oleh beberapa budaya kuno.
Sejarah nama rupiah menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia terjalin erat dengan budaya dan perdagangan kuno,
menjadikannya salah satu simbol penting identitas bangsa.
BACA JUGA:4 Aplikasi Ini Bisa Bantu Kamu Hasilkan Uang Hingga Rp 1 Juta per Hari
1. Berasal dari Bahasa Hindi dan Sansekerta
Salah satu teori asal-usul nama rupiah menunjukkan bahwa kata tersebut berasal dari kata Hindi “rupiya,” yang memiliki kaitan dengan bahasa Sansekerta “rupya,” yang berarti “perak yang dibentuk.”
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, perdagangan antara pedagang India dan masyarakat Nusantara memperkenalkan istilah ini.
Sebagai simbol nilai, perak menjadi standar perdagangan, sehingga kata “rupya” atau “rupiah” akhirnya melekat sebagai sebutan untuk mata uang.
BACA JUGA:Perbandingan Indodax, Pluang, dan Pintu - Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Investasi Crypto?
2. Pengaruh Bahasa Mongolia dalam Nama Rupiah
Teori lain mengaitkan istilah “rupiah” dengan bahasa Mongolia. Kata “rupia” dalam bahasa Mongolia juga berarti perak, yang digunakan selama invasi Jengis Khan ke Asia Selatan.
Perdagangan antara daerah-daerah bekas jajahan Mongolia dengan Nusantara turut mempopulerkan penggunaan kata ini di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
3. Sansekerta dan Penyebaran di Kawasan Samudera Hindia
Beberapa ahli berpendapat bahwa penyebaran bahasa Sansekerta di kawasan Samudera Hindia sejak abad ke-6 SM juga memainkan peran penting dalam pengadopsian istilah yang mirip dengan “rupiah” sebagai mata uang di Indonesia.