HIV/AIDS Bertambah 2 Kasus Baru di Lebong

Sabtu 26 Oct 2024 - 22:14 WIB

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Lebong kembali mengalami peningkatan di tahun 2024, dengan penambahan dua kasus baru.

Dengan penambahan ini, jumlah total kasus HIV yang tercatat di Lebong mencapai sembilan orang.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman, SKM, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta, SKM, pada Jumat, 25 Oktober 2024 dilansir dari KORANRB.ID.

Evan Marta menjelaskan bahwa dua kasus baru ini baru saja terdeteksi dalam beberapa minggu terakhir. Dari dua kasus tersebut, satu di antaranya merupakan kasus impor atau pasien yang tertular HIV di luar wilayah Lebong.

BACA JUGA:5 Warga Terjangkit HIV/AIDS, Dinkes Lebong: Didapat dari Luar Daerah

"Untuk satu kasus lagi, penularannya terjadi di dalam wilayah Kabupaten Lebong," tambah Evan.

Evan menjelaskan bahwa HIV secara umum menular melalui hubungan seksual yang tidak aman, termasuk melalui pergantian pasangan yang sering, atau melalui penggunaan jasa Pekerja Seks Komersial (PSK).

"Biasanya terjadi karena sering gonta-ganti pasangan, sehingga kemungkinan besar ada yang sudah terinfeksi dan akhirnya menular," ungkapnya.

Di Kabupaten Lebong, data menunjukkan bahwa mayoritas penderita HIV tertular akibat penyimpangan seksual.

BACA JUGA:Waspada 6 Kasus HIV/AIDS Aktif Berkeliaran di Lebong

“Berdasarkan data yang kita punya, penyimpangan seksual menjadi faktor risiko utama di wilayah ini,” jelas Evan.

Untuk mengurangi penyebaran HIV, Dinkes Lebong secara rutin melakukan skrining di area yang dianggap rentan terhadap penularan HIV.

Selain itu, pihaknya juga meminta seluruh Puskesmas di Kabupaten Lebong untuk secara berkala melakukan sosialisasi pencegahan HIV.

"Kami terus melakukan skrining di tempat-tempat yang rawan penyebaran HIV dan sudah meminta Puskesmas untuk rutin melaksanakan sosialisasi," terang Evan.

Evan juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati agar terhindar dari risiko HIV, terutama karena hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi ini secara permanen.

Kategori :