Ini Rekomendasi Obat yang Tepat Bagi Penderita HIV/AIDS ala IDI Purworejo

Berikut adalah beberapa jenis obat yang direkomendasikan bagi penderita HIV/AIDS.-Foto: net-

PURWOREJO.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Virus HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Indonesia sendiri penyakit itu sudah menyentuh diangka lebih dari 500 ribu orang menderita HIV. Hal itu diketahui dari survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per September 2023.

Kemenkes memprediksi ada 515.455 orang dengan HIV (ODHIV) di Indonesia. Jumlah itu terus meningkat sepanjang tahun.

Provinsi dengan jumlah pengidap AIDS terbanyak nasional adalah Jakarta, Sulawesi Selatan, Banten, dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Apakah Gen Z dan MBR Masih Butuh Asuransi Selain BPJS?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Purworejo dengan alamat website idikotapurworejo.org akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, memberikan pendidikan, dan pelatihan bagi anggotanya, serta berperan dalam pengembangan kebijakan kesehatan di daerah tersebut.

IDI Kota Purworejo berperan dalam meningkatkan kompetensi dokter melalui berbagai program pelatihan dan seminar.

Selanjutnya IDI Kota Purworejo juga sedang menyediakan program pendidikan berkelanjutan untuk dokter agar tetap up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini.

Saat ini IDI Kota Purworejo meneliti lebih lanjut terkait gangguan kesehatan seperti HIV/AIDS dan obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.

Bagaimana cara penularan dari penyakit HIV/AIDS?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Purworejo menjelaskan penyakit HIV/AIDS dapat menular melalui beberapa cara yang melibatkan pertukaran cairan tubuh.

Berikut adalah cara-cara utama penularan HIV meliputi:

1. Hubungan seks tanpa pengaman (kondom)

Virus HIV dapat menyebar melalui hubungan seksual yang tidak aman, baik vaginal maupun anal, tanpa menggunakan kondom.

Cairan tubuh seperti air mani dan cairan vagina yang terinfeksi dapat memasuki tubuh pasangan melalui luka atau jaringan yang rusak.

2. Akibat transfusi darah

Meskipun risiko ini telah berkurang drastis karena pengujian donor darah, transfusi darah dari pendonor yang terinfeksi HIV masih bisa menjadi sumber penularan.

3. Oral seks dalam berhubungan intim

Oral seks memang memilih dampak buruk. Meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan dengan hubungan seksual vaginal atau anal, HIV masih dapat ditularkan melalui seks oral, terutama jika ada luka atau sariawan di mulut.

4. Penggunaan alat bantu seks

Penggunaan alat bantu seks atau mainan seks juga dapat berdampak buruk.

Jika mainan seks digunakan secara bergantian tanpa dibersihkan dengan baik, mereka dapat menjadi media penularan virus HIV, terutama jika terkontaminasi dengan cairan tubuh.

Apa saja obat yang direkomendasikan terhadap pengidap penyakit HIV/AIDS?

Pengobatan untuk pengidap HIV/AIDS umumnya dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV), yang bertujuan untuk mengendalikan infeksi virus HIV, memperlambat perkembangan penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Obat Abacavir

Abacavir adalah obat antivirus yang digunakan dalam terapi infeksi HIV.

Obat ini dapat memperlambat perkembangan gejala dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat infeksi HIV.

2. Obat Tenofovir Disoproxil Fumarate

Tenofovir disoproxil fumarate (tenofovir DF) adalah obat oral analog nukleotida yang digunakan untuk melawan virus-virus dari golongan retrovirus, termasuk HIV-1, HIV-2, dan hepadnavirus.

Setelah diserap oleh tubuh, tenofovir DF dengan cepat diubah menjadi tenofovir.

Pengidap HIV harus segera memulai pengobatan ARV setelah diagnosis untuk mencegah perkembangan virus menjadi AIDS.

Selain itu, penting bagi pasien untuk mengikuti jadwal konsumsi obat dengan ketat dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin untuk memonitor efektivitas pengobatan dan menyesuaikan dosis jika diperlukan. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan