Yahya 'Megalomaniak' Sinwar dan Gaya Kepemimpinan Otokratis di Hamas

Kamis 10 Oct 2024 - 08:03 WIB
Reporter : Rendra Sutanto
Editor : Rendra Sutanto

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, baru-baru ini menjadi sorotan setelah berbagai sumber menggambarkan dirinya memiliki kecenderungan megalomaniak.

Hal ini menjadi perhatian, terutama di kalangan pemimpin Hamas lainnya, yang semakin khawatir bahwa gaya kepemimpinannya dapat mengancam stabilitas dan tujuan strategis kelompok tersebut.

Dalam sebuah artikel di Wall Street Journal, ditekankan bahwa pendekatan otoriter dan keputusan Sinwar telah menimbulkan alarm di dalam organisasi.

Aksi terbaru Sinwar menunjukkan adanya kebangkitan taktik kekerasan di dalam Hamas, termasuk pengaktifan kembali serangan bunuh diri yang ditujukan kepada Israel.

BACA JUGA:Kasus Kopi Sianida! Jessica Kumala Wongso Ajukan PK, Bawa Bukti Rekaman CCTV!

Setelah konsolidasi kekuasaan, ia dilaporkan memerintahkan pemimpin di Tepi Barat untuk melanjutkan serangan ini, yang menegaskan komitmennya terhadap strategi militer yang agresif.

Pendekatan ini menciptakan narasi di mana Sinwar lebih mengutamakan kekuasaan pribadi dan tindakan militan daripada solusi diplomatik atau kohesi internal dalam Hamas.

Implikasi dari gaya kepemimpinan Sinwar sangat signifikan.

Kecenderungan megalomaniaknya dapat menyebabkan meningkatnya kekerasan dan konflik lebih lanjut dengan Israel.

Komitmennya terhadap perjuangan bersenjata dianggap tak tergoyahkan, mencerminkan keyakinan bahwa tindakan semacam itu diperlukan untuk kelangsungan dan tujuan kelompok.

Perspektif ini tidak hanya membentuk strategi operasional Hamas tetapi juga mempengaruhi lanskap politik Palestina secara lebih luas.

BACA JUGA:KPK Sita 7 Unit Mobil dari Penggeledahan Korupsi Dana Hibah di Jatim

Secara keseluruhan, kepemimpinan Yahya Sinwar semakin dikhawatirkan karena kecenderungan megalomaniak yang terlihat dalam aksi kekerasan baru dan pengabaian terhadap perbedaan pendapat internal dalam Hamas.

Dalam situasi yang semakin kompleks ini, tantangan bagi Hamas adalah menjaga stabilitas sambil menghadapi potensi eskalasi konflik yang lebih besar.

Kategori :