Aplikasi ini menjanjikan pengembalian investasi hingga 328% dalam waktu singkat, yakni dalam 80 hari. Mulyono menyoroti bahwa janji pengembalian sebesar itu adalah indikasi kuat adanya penipuan.
Sebagai contoh, dengan investasi sebesar Rp665.000, pengguna dijanjikan akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp2.296.000 dalam waktu singkat.
Mulyono dengan tegas menyebutkan bahwa "Keuntungan yang dijanjikan sebesar 328% dalam waktu singkat sangat tidak masuk akal, dan ini jelas-jelas adalah penipuan."
Aplikasi XFA AI juga menerapkan skema referral dan multi-level marketing (MLM), yang menurut Mulyono hanya menguntungkan para perekrut awal.
Dalam sistem ini, keuntungan yang diperoleh berasal dari dana deposit pengguna lain, bukan dari hasil investasi yang nyata.
Mulyono juga membandingkan aplikasi ini dengan aplikasi serupa seperti Smart Wallet dan Simonid Media yang juga menggunakan modus penipuan yang sama.
Dengan modus tersebut, banyak korban yang akhirnya kehilangan uang ketika aplikasi-aplikasi tersebut menghilang tanpa jejak, meninggalkan kerugian yang besar bagi penggunanya.
Mulyono menutup pernyataannya dengan memberikan peringatan keras kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap aplikasi investasi yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Ia menekankan bahwa tidak ada investasi yang bebas risiko, dan masyarakat harus lebih waspada terhadap penawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
"Jangan pernah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Tidak ada investasi yang bebas risiko, dan masyarakat harus berhati-hati," tegas Mulyono.
Ia pun menyarankan agar masyarakat segera berhenti menggunakan aplikasi XFA AI untuk menghindari kerugian yang lebih besar di masa mendatang.