Lebong Siaga Bencana, Pemkab Latih Warga Hadapi Situasi Darurat

Personil BPBD saat mengikuti pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam-foto :adrian roseple/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam, Pemerintah Kabupaten Lebong menggelar kegiatan gladi kesiapsiagaan bencana yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, pemerintah desa, kelurahan, dan lembaga terkait.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 14 Oktober 2025, bertempat di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong.

Bupati Lebong, H. Azhari, S.H., M.H., yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya membangun kesadaran dan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi bencana.

Mengingat Lebong merupakan daerah yang secara geografis memiliki potensi tinggi terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, hingga gempa bumi, maka kewaspadaan dan kemampuan merespons situasi darurat menjadi mutlak diperlukan.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Logistik Ready dan Tim Siaga 24 Jam

"Kita berdoa dan berharap Lebong selalu aman dari bencana. Namun kita juga tidak boleh lengah. Kewaspadaan dan pencegahan harus terus ditingkatkan,” ujar Bupati Azhari.

Menurutnya, upaya penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah semata, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat.

Oleh karena itu, Pemkab Lebong terus berupaya memberikan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menyikapi kondisi darurat.

"Tadi (kemarin,red) kami sudah peninjauan terhadap kesiapan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang tersedia di BPBD Lebong. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh sumber daya telah disiapkan secara optimal dan dapat langsung digunakan saat terjadi bencana," pungkasnya. 

Plt Kalak BPBD Lebong, Tantawi, S.P., menjelaskan bahwa peserta pelatihan berasal dari utusan setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Lebong, termasuk perwakilan lembaga lainnya.

Mereka diberikan materi tentang evakuasi mandiri, serta penyelamatan anggota keluarga dan masyarakat sekitar.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa hasil pelatihan ini diharapkan dapat diteruskan kepada masyarakat di masing-masing wilayah, sebagai bagian dari diseminasi informasi dan edukasi kebencanaan secara berkelanjutan.

"Kegiatan ini bertujuan agar peserta memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bisa langsung diaplikasikan di lapangan ketika menghadapi bencana," jelas Tantawi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bengkulu, Vice Elese, mengatakan bahwa pihaknya memberikan pelatihan praktis kepada peserta gladi, termasuk simulasi langsung penanganan kondisi gawat darurat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan