Proses Pengolahan Gula Aren dari Air Nira Pohon Enau

Reporter: Adrian Roseple |

Editor: Reni Apriani |

Sabtu , 03 Aug 2024 - 10:39

Proses Pengolahan Gula Aren dari Air Nira Pohon Enau-foto :internet-

Selama pemasakan, cairan gula harus sering diaduk untuk mencegah gosong dan rasa pahit. Selama proses ini, air nira akan mengeluarkan buih.

Untuk mencegah buih meluap, bisa ditambahkan dua butir kemiri yang telah dihaluskan atau dua sendok minyak kelapa.

Saat cairan nira sudah mendidih dan berubah warna menjadi coklat, akan muncul letupan kecil mirip magma. Untuk menguji kematangan, ambil sedikit nira dan larutkan dalam air dingin.

Jika nira langsung membeku, maka gula merah sudah siap untuk dicetak.

Cairan gula yang telah masak dituangkan ke dalam cetakan, yang bisa terbuat dari bambu atau batok kelapa. Gula aren yang sudah dicetak dibiarkan selama satu malam hingga dingin dan mengeras.

Mengemas gula aren dalam keadaan panas dapat menyebabkan gula menjadi lembab dan mudah

berjamur, sehingga penting untuk menunggu hingga gula benar-benar dingin sebelum membungkusnya.

proses pengolahan gula aren dari air nira pohon enau                            radarlebong.bacakoran.co- proses pengolahan gula aren dimulai dengan pengambilan air nira dari pohon enau.
tahap awal dari proses ini adalah pengetokan atau pemukulan tangkaitan dan bunga dari pangkal pohon enau, yang dilakukan selama sekitar satu bulan atau hingga bunga berguguran.
pada minggu pertama, pemukulan dilakukan dua kali seminggu, dan selanjutnya dilakukan sekali seminggu. 
pemukulan ini bertujuan untuk melemaskan pori-pori atau jalur air nira agar nira dapat mengalir dengan lancar dan deras.
baca juga:3 manfaat minyak kemiri untuk rambut yang bikin kaget
setelah setiap sesi pemukulan, tandan bunga digoyangkan untuk meratakan hasil pemukulan dan pelemasan jalur air nira. proses ini memakan waktu sekitar 30 menit.
setelah tahap pemukulan, proses berikutnya adalah penyadapan air nira dari pohon. pohon enau yang siap disadap dapat dikenali dari keluarnya aroma harum yang berasal dari tandan bunga jantan dan betina.
penyadapan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. hasil panen pada pagi hari 
biasanya lebih banyak dibandingkan pada sore hari, dengan rata-rata 7 liter dari pagi dan 3 liter dari sore hari per pohon.
baca juga:petualangan seru anak-anak menjaga kesehatan gigi dan mulut
jumlah air nira yang dihasilkan bergantung pada tingkat kesuburan tanah dan perawatan pohon.
setelah air nira dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah penyaringan untuk menghilangkan kotoran sebelum proses pemasakan. air nira yang telah disaring kemudian dipindahkan ke tempat pemasakan. 
untuk mencegah fermentasi, perajin gula merah biasanya menambahkan 1 kg kayu nangka yang dicincang dan direndam dalam 1 liter air, lalu dimasak hingga kecoklatan.
proses pemasakan air nira dilakukan dalam wajan besar di atas api sedang dan memakan waktu sekitar 4-5 jam, tergantung pada ukuran tungku dan kekuatan api.
selama pemasakan, cairan gula harus sering diaduk untuk mencegah gosong dan rasa pahit. selama proses ini, air nira akan mengeluarkan buih. 
untuk mencegah buih meluap, bisa ditambahkan dua butir kemiri yang telah dihaluskan atau dua sendok minyak kelapa.
saat cairan nira sudah mendidih dan berubah warna menjadi coklat, akan muncul letupan kecil mirip magma. untuk menguji kematangan, ambil sedikit nira dan larutkan dalam air dingin. 
jika nira langsung membeku, maka gula merah sudah siap untuk dicetak.
cairan gula yang telah masak dituangkan ke dalam cetakan, yang bisa terbuat dari bambu atau batok kelapa. gula aren yang sudah dicetak dibiarkan selama satu malam hingga dingin dan mengeras. 
mengemas gula aren dalam keadaan panas dapat menyebabkan gula menjadi lembab dan mudah 
berjamur, sehingga penting untuk menunggu hingga gula benar-benar dingin sebelum membungkusnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Kamis 31 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan