Penampakan Jalan Provinsi Menuju Objek Wisata Air Putih Lebong Masih Rusak Parah

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Penampakan ruas jalan milik provinsi Bengkulu menuju salahsatu objek wisata andalan di Lebong yakni Objek Wisata Air Putih Kecamatan Pinang Belapis masih terlihat rusak parah.  

Kurang lebih 7 kilo meter saat ini kondisi badan jalan diwilayah setempat belum ada tampak akan dilakukan perbaikan.

Untuk itu, warga mendesak agar pemerintah provinsi segera mengambil alih untuk melakukan perbaikan.

Arsilat (45), seorang pengendara motor mengatakan bahwa kondisi ruas jalan provinsi di Pinang Belapis terus mengalami kerusakan dan berlubang, kerusakan tampak terjadi pada beberapa titik di sepanjang jalan lintas di kecamatan Pinang Belapis.

Baca Juga: Monev DD Tahap I Desa Talang Bunut, Ini Hasilnya!

"Kerusakan jalan milik provinsi ini, panjangnya tak klurang dari 7 kilo meter. Bahkan bukan hanya sekedar rusak akan tetapi juga banyak yang berlubang dan membahayakan keselamatan pengguna jalan," kata Arsilat kepada Radar Lebong.

Selain itu, warga dan pengendara juga mengeluhkan genangan air luapan irigasi yang tumpah ke badan jalan, apabila sedang diguyuri hujan yang kerap menimbulkan kemacetan bagi pengendara.

"Kalau sedang turun hujan lupan air masuk ke badan jalan, dan kerab banyak kendaraan roda dua ataupun roda empat yang terperosok karena jalan rusak dan berlubang," sampainya.

Senada dengan Mamat (40), seorang pengendara menambahkan jika kondisi jalan rusak milik provinsi di Pinang Belapis banyak dikeluhkan oleh para wisatawan dari luar daerah saat pergi berkunjung ke objek wisata air putih.

Menurutnya, kerusakan jalan tersebut bukan hanya sekedar merugiokan masyarakat setempat maupun pengendara saja, namun juga merugikan pihak pengelola wisata lantaran sepinya jumlah pengunjung saat perayaan hari-hari besar.

"Kita berharap, pemerintah daerah tidak hanya tinggal diam mengenai kerusakan jalan milik provinsi di kawasan Pinang Belapis. Karena ini, tidak hanya berdampak kepada masyarakat saja Lebong saja, melainkan juga berdampak terhadap PAD dari sektor wisata lantaran sepinya jumlah pengunjung," pungkasnya. (*)