Ingin Melakukan Transplantasi Rambut? Simak nih Penjelasannya
--
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Rambut rontok merupakan salah satu masalah yang bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
Akibat kerontokan rambut yang parah bisa menyebabkan kebotokan di bagian tertentu.
Hal itu dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, banyak orang mulai mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut, mulai dari menggunakan produk hair care hingga melakukan transplantasi rambut.
Diketahui, transplantasi rambut adalah prosedur memindahkan rambut ke area yang botak atau menipis di kulit kepala.
Baca Juga: Survei AJI Jakarta: Upah Layak 2024 Sebesar Rp 8,3 Juta
Dokter Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik di The Clinic Beautylosophy Cipete, dr. Nur Anindhawati mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan transplantasi rambut.
Salah satunya, yakni berkonsultasi dengan dokter.
Kemudian, sebelum melakukan transplantasi rambut, pasien disarankan tak merokok.
Dokter Nur Anindhawati menyarankan agar pasien dapat tidur nyenyak pada malam sebelum dilakukan tindakan.
"Karena ini tindakan operasi, jadi, harus dikerjakan untuk protokol operasi dan otomatis sebelumnya tidak konsumsi alkohol dan rokok. Dan sebisa mungkin harus tidur yang nyaman sebelumnya karena biasanya kalau misalnya harus grabak-grubuk dan malamnya enggak tidur dan sebagainya biasanya, kan, jadi deg-degan ya, dan itu membuat tensi naik," ujar dr. Nur Anindhawati di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
"Nah, kalau tensi naik otomatis kami kan jadi perlu menunda dulu, segala macam. Ibaratnya kami akan melakukan operasi jika pasien dalam kondisi fit," sambungnya.
Selain itu, pasien juga perlu memperhatikan beberapa hal setelah melakukan transplantasi rambut di antaranya, menghindari menggaruk di area kepala yang dilakukan transplantasi rambut dan mandi dengan menggunakan shower bertekanan tinggi.
"Intinya jangan melakukan sesuatu yang membuat anda menggaruk, menggesek atau tidak sengaja mencabut rambut. Salah satunya adalah mandi dengan shower bertekanan tinggi," kata Anindhawati.
Kemudian, dia juga mengingatkan soal mengontrol aktivitas agar tak terlalu banyak berkeringat.
Sebab, pasien pasca-tindakan transplantasi rambut tak memungkinkan untuk berkeramas secara berlebihan.
"Sebisa mungkin jangan berkeringat terlalu banyak. Kan, kulit kepala ini lagi enggak bisa dikeramas dengan baik, kan. Memang keramas, tetapi ibaratnya tidak sampai menyeluruh," ucap Anindhawati.
"Jadi, kalau misal berkeringat banget otomatis akan menimbulkan masalah di folikel yang lagi kita baru buat, otomatis itu akan mempersulit dia untuk tumbuh," imbuhnya. (jp)