Mendikdasmen Wajibkan Guru Kelas Kuasai Bahasa Inggris, USG Education Tawarkan Solusi

USG Education melalui TBI (The British Institute) dan UTC (UniSadhuGuna Testing Centre) hadir untuk menawarkan solusi penguatan kemampuan bahasa Inggris bagi individu, sekolah, kampus, dan perusahaan di Indonesia. -Foto dok. USG Education-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Persaingan dunia kerja makin ketat seiring dengan digitalisasi proses bisnis yang berkembang pesat.

Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), sekitar 20% iklan lowongan pekerjaan di Eropa mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, terutama di sektor administrasi, penjualan, dan layanan. 

"Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris telah menjadi kompetensi lintas industri yang tidak bisa dipandang sebelah mata," kata Associate Manager Sales & Marketing di Michael Page, Gladys Nathania, Jumat (7/11).

Sejalan dengan kebutuhan global ini, pemerintah Indonesia pun menekankan pentingnya penguatan literasi bahasa Inggris sejak dini. 

Mendikdasmen Abdul Mu'ti baru-baru ini menyampaikan bahwa guru kelas di Indonesia harus menguasai bahasa Inggris agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian kepada siswa sejak jenjang pendidikan dasar.

Menanggapi tantangan ini, USG Education melalui TBI (The British Institute) dan UTC (UniSadhuGuna Testing Centre) hadir untuk menawarkan solusi penguatan kemampuan bahasa Inggris bagi individu, sekolah, kampus, dan perusahaan di Indonesia. 

Dengan menggabungkan pengajaran di TBI dan pengujian di UTC, organisasi dapat memetakan kemampuan bahasa Inggris awal (pra-tes), menjalankan program peningkatan keterampilan di TBI, dan kemudian memvalidasi hasilnya dengan post-test resmi di UTC. 

"Kami harus memastikan bahwa talenta Indonesia tidak kehilangan peluang hanya karena keterampilan bahasa yang kurang," ujar Gladys.

Menurutnya, kemampuan bahasa Inggris memengaruhi persepsi profesional, akses jejaring global, serta kesiapan untuk memimpin di tingkat regional.

Pandangan serupa juga disampaikan oleh Bagus Gede Karma Amandangi, Learning & Culture Specialist di AXA Mandiri, yang menekankan bahwa pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat pada 2030 akan sangat dipengaruhi oleh teknologi, AI, dan digitalisasi. 

"Oleh karena itu, kemampuan berbahasa Inggris menjadi keterampilan penting untuk bertahan dan beradaptasi di dunia kerja masa depan," ujar Bagus.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk menyiapkan talenta Indonesia yang siap bersaing di pasar global, USG Education memperkenalkan metode A2E (Assessment to Enhancement) kerangka kerja yang sederhana, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Yakni Assessment bersama UTC, Enhancement melalui TBI dan Recognition serta jalur lanjutan.

"Dengan pendekatan A2E, setiap individu tidak hanya belajar, tetapi benar-benar berkembang dan siap bersaing di dunia kerja yang penuh tantangan," kata COO USG Education, Ariyani Mawardi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan