14 CJH Belum Rekam Visa Biometrik, Kemenag Lakukan Jemput Bola
14 CJH Belum Rekam Visa Biometrik, Kemenag Lakukan Jemput Bola-foto :dok/radarlebong-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Persiapan keberangkatan Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lebong untuk tahun 2026 terus dikebut. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lebong memastikan seluruh proses administrasi, termasuk pembuatan paspor dan perekaman visa biometrik, berjalan sesuai jadwal.
Dari total 108 calon jemaah yang terdaftar, kini tersisa 14 orang yang belum melakukan perekaman visa biometrik — salah satu syarat penting untuk mendapatkan visa masuk ke Arab Saudi.
Kepala Kemenag Lebong, Arief Azizi, S.Ag, MH, melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Leni Marlena, S.Ag, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen menuntaskan seluruh tahapan administrasi CJH sebelum batas waktu yang ditentukan.
Untuk mempercepat proses, Kemenag menerapkan sistem jemput bola, terutama bagi calon jemaah lanjut usia (lansia) atau mereka yang tengah mengalami kendala kesehatan.
BACA JUGA:Biaya Haji 2026 Jadi Rp 87,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 54,1 Juta
"Dari 108 calon jemaah, saat ini masih ada 14 orang yang belum melakukan perekaman biometrik. Tim kami terus berupaya mendatangi langsung rumah-rumah jemaah yang tidak bisa datang ke lokasi perekaman. Kami ingin memastikan seluruhnya bisa selesai tanpa hambatan," ungkap Leni Marlena pada Selasa (4/11/).
Ia menambahkan, meskipun masih ada beberapa yang belum melakukan perekaman, pembuatan paspor seluruh CJH sudah 100 persen rampung. Selain fokus pada penyelesaian administrasi visa dan paspor, Kemenag Lebong juga tengah mempersiapkan kegiatan penting lainnya, yakni sosialisasi istitoah kesehatan jemaah haji.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 7 November 2025, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong.
Sosialisasi tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada calon jemaah tentang pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, mengingat perjalanan dan ibadah haji membutuhkan kondisi tubuh yang prima.
"Kami mengimbau keluarga calon jemaah untuk mendampingi mereka dalam kegiatan sosialisasi nanti. Dukungan keluarga sangat penting agar calon jemaah benar-benar memahami apa saja yang perlu dipersiapkan, terutama terkait kesehatan," tambah Leni.
Ia juga menegaskan bahwa kesehatan menjadi aspek utama dalam penentuan istitoah, atau kemampuan calon jemaah untuk menjalankan ibadah haji secara mandiri tanpa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu, untuk pelaksanaan manasik haji, pihak Kemenag Lebong masih menunggu penetapan kuota tetap dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Setelah kuota tersebut diumumkan, kegiatan pembinaan dan bimbingan manasik akan segera dijadwalkan, agar seluruh calon jemaah memahami tata cara dan tahapan ibadah haji secara benar sesuai tuntunan syariat Islam," pungkasnya.