OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 7,7% di September 2025, Kinerja Intermediasi Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK).-Foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terkini mengenai kinerja perbankan di Indonesia. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan kinerja intermediasi perbankan stabil dengan prevalensi risiko terjaga.

Pada September 2025, kredit tumbuh 7,70 persen year-on-year (yoy), meningkat dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 7,56 persen, menjadi Rp 8,192,8 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi sekitar 15,18 persen, diikuti oleh kredit konsumsi sekitar 7,42 persen, sedangkan kredit modal kerja tumbuh sebesar 3,37 persen yoy.

Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 11,53 persen, sementara kredit UMKM tumbuh 0,23 persen.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 11,81 persen yoy, meningkat signifikan dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 8,51 persen yoy, menjadi Rp 9,695,4 triliun.

"Kinerja intermediasi perbankan stabil, dengan prevelensi risiko yang terjaga dan aktivitas perbankan juga tetap optimal untuk mmberikan layanan keuangan bagi masyarakat," ujar Dian Ediana Rae dalam jumpa pers daring Jumat (7/11).

Selanjutanya, Dian Ediana menjelaskan penurunan BI Rate, diikuti penurunan suku bunga perbankan.

Dibandingkan tahun sebelumnya, rata-rata suku bunga kredit rupiah tercatat turun 50 basis poin untuk kredit investasi, dan turun 41 basis poin untuk kredit modal kerja. 

Dari segi penghimpunan dana, suku bunga tertimbang DPK rupiah juga terpantau menurun dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sekitar 11 basis poin. Sebelumnya tercatat 2,78 persen pada September, dibandingkan Agustus yang sebesar 2,89 persen.

"Penurunan ini didorong oleh penurunan suku bunga deposito rupiah, dimana pada September tercatat 4,96 persen, sedangkan pada Agustus sebesar 5,24 persen," ujarnya.

Likuiditas industri perbankan pada September 2025 dianggap memadai dengan rasio Alat Liquid Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Liquid Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 130,47 persen (Agustus: 120,25 persen) dan 29,30 persen.

"Masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen," ujarnya.

Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 205,94 persen. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL Gross dengan rasio sebesar 2,24 persen (Agustus: 2,28 persen), dan NPL Net relatif stabil sebesar 0,87 persen (Agustus: 0,87 persen).

Loan at Risk (LaR) dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 9,52 persen (Agustus: 9,73 persen).

"Ketahanan perbankan juga tetap kuat, tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio yang berada di level tinggi sebesar 26,15 persen," kata Dian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan