80 Persen Guru Kelas 3 Kemampuan Berbahasa Inggrisnya Rendah, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan
Guru ASN. Ilustrasi-Foto: net-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan pelatihan bagi para guru kelas di jenjang sekolah dasar (SD).
Kebijakan ini menyusul dengan rencana pemerintah memasukkan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran (mapel) wajib di SD mulai 2027.
Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemendikdasmen Nunuk Suryani mengungkapkan, SD yang memiliki guru bahasa Inggris hanya 49 ribu, sedangkan yang tidak punya 90.447.
"Nah, dari sinilah kami akan melakukan pelatihan terhadap 90 ribuan guru kelas mulai tahun depan," kata Dirjen Nunuk yang ditemui di sela-sela Taklimat Media bertajuk Setahun Kemendikdasmen, Rabu (22/10).
Nantinya, terang Dirjen Nunuk, 90 ribuan guru kelas tersebut akan dilatih dalam tiga semester. Setiap semester 30 ribu guru yang dilatih secara offline.
Untuk pelatihan para guru ini, ujar Dirjen Nunuk, Kemendikdasmen bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang memiliki progam studi bahasa Inggris.
"Kalau dengan lembaga asing kan mahal ya, kami enggak mungkin menjangkau, apalagi ini juga konteks Indonesia. Namun, untuk pengembangan modul, kami menggunakan BISI, EF," jelas Dirjen Nunuk.
Mengenai penentuan guru kelas yang akan dilatih, dia menegaskan targetnya ialah semua guru yang belum memenuhi B1. Sebab, standar guru B2, sedangkan di atas B2 tidak perlu dilatih lagi.
"80% guru kita itu kemampuan berbahasa Inggrisnya di bawah level yang seharusnya, makanya perlu dilatih," ucapnya.
Standar guru bahasa Inggris level B1 adalah kemampuan untuk memahami poin-poin utama dari percakapan dan teks yang jelas tentang topik yang familier, menangani sebagian besar situasi saat bepergian di daerah berbahasa Inggris, menghasilkan teks sederhana dan koheren, serta menggambarkan pengalaman dan memberi alasan singkat.
Seseorang pada level ini dapat berkomunikasi dengan cukup lancar meskipun masih melakukan kesalahan tata bahasa.
Standar guru bahasa Inggris level B2 (menengah atas) berarti guru harus mampu memahami ide utama teks kompleks, berkomunikasi secara lancar dan spontan, dan menulis teks yang jelas dan terperinci.
Standar ini mencakup kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan penutur asli dan berfungsi di lingkungan profesional dan akademik menggunakan bahasa Inggris.
Ditanya apakah para guru kelas ini akan dites, Dirjen Nunuk mengatakan, hanya di asesmen awal untuk melihat kemampuan gurunya.