7 Strategi Efektif Membeli dan Berinvestasi Emas
7 Strategi Efektif Membeli dan Berinvestasi Emas-tangkapan layar -
Tabungan emas Pegadaian memberi kesempatan berinvestasi secara mudah dan aman dengan nominal rendah. Investor dapat menabung mulai dari 0,01 gram hingga 100 gram per hari, dan saldo emas bisa dicairkan dalam bentuk logam mulia fisik atau uang tunai sesuai harga pasar.
Kontrak Berjangka (Futures) Emas
Kontrak berjangka emas adalah instrumen derivatif yang memperdagangkan emas dengan harga tertentu di masa depan. Umumnya digunakan untuk lindung nilai (hedging) atau spekulasi harga emas.
Namun, instrumen ini memiliki risiko tinggi, antara lain:
Volatilitas pasar tinggi, karena dipengaruhi kondisi ekonomi dan politik global.
Leverage berisiko, memungkinkan kerugian besar melebihi modal awal.
Risiko sistemik dan keterbatasan informasi, yang bisa menyebabkan keputusan investasi salah.
Futures emas diperdagangkan di bursa seperti COMEX, LME, dan Bursa Komoditi Indonesia di bawah pengawasan Bappebti.
Saham Perusahaan Emas
Investasi emas juga bisa dilakukan dengan membeli saham perusahaan pertambangan atau distribusi emas. Di Indonesia, beberapa di antaranya adalah MDKA, Antam, UNTR, BRMS, PSAB, ARCI, dan HARTA. Namun, pergerakan harga saham tersebut tidak hanya dipengaruhi harga emas global, tetapi juga kinerja dan manajemen perusahaan.
Reksadana dan ETF Emas
Reksadana Emas
Merupakan investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi dan dialokasikan pada aset terkait emas.
ETF (Exchange Traded Fund) Emas
ETF emas memungkinkan investor berinvestasi pada harga emas tanpa harus menyimpan fisiknya. Beberapa ETF emas global populer antara lain SPDR Gold Shares (GLD), iShares Gold Trust (IAU), dan VanEck Gold Miners ETF (GDX).