Program MBG Tetap Lanjut Usai Insiden Keracunan Massal

Program MBG Tetap Lanjut Usai Insiden Keracunan Massal -foto :dok/radarlebong-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong memastikan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilanjutkan meski sebelumnya sempat terjadi insiden ratusan siswa keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong, Rachman, S.K.M, menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang wajib didukung seluruh daerah. Oleh karena itu, Pemkab Lebong tetap berkomitmen menjalankannya.
“Ini adalah program nasional yang harus kita sukseskan bersama. Pelaksanaan tetap berjalan, tetapi pengawasan harus diperketat,” ujar Rachman, Jumat (5/9/2025).
Untuk mencegah terulangnya kasus keracunan, Pemkab Lebong menyiapkan langkah antisipasi dengan memperkuat standar operasional prosedur (SOP) serta meningkatkan koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD). Dinas Kesehatan juga akan bekerja sama lebih intens dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan instansi terkait.
BACA JUGA:Penyebab Keracunan MBG Masih Misteri, Polres Berikan Pendampingan Trauma Healing
“Kami akan memperkuat koordinasi dan memastikan pengawasan lebih ketat, sehingga kejadian serupa tidak lagi terulang,” jelas Rachman.
Terkait sistem pengelolaan makanan bergizi, Rachman menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu pola resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Saat ini tercatat ada sekitar 15 dapur umum yang disiapkan di Kabupaten Lebong. Namun, kemungkinan adanya penambahan dapur umum akan ditentukan oleh BGN setelah proses evaluasi.
“Soal dapur umum ini sepenuhnya wewenang BGN. Kami tunggu hasil evaluasi mereka, sementara yang penting SOP diperkuat dan koordinasi terus dijaga,” tambahnya.
Rachman juga mengajak masyarakat Kabupaten Lebong untuk tetap mendukung keberlangsungan program makanan bergizi gratis di sekolah. Menurutnya, tujuan utama MBG adalah mempersiapkan generasi penerus bangsa agar memiliki kecerdasan dan daya saing lebih baik.
“Manfaat program ini tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga untuk masa depan anak-anak kita 20–30 tahun mendatang. Dengan gizi yang cukup, kualitas daya pikir dan perkembangan mereka akan semakin optimal,” tutupnya.