P2G Sebut Guru Madrasah Lebih Senang di Bawah Kemendikdasmen, Menag Jangan Asal

ilustrasi -foto :jpnn.com-
“Beberapa waktu lalu ramai tagar #janganjadiguru, sebagai sindirian kepada pemerintah supaya segera mensejahterakan guru. Nah ini malah diperkuat oleh Menag supaya jangan jadi guru. Kalau begini, profesi guru makin rendah, murahan, dan tidak berkualitas di tengah masyarakat," katanya.
Ketiga, kalau mau dibuka lebar, sejak dilantik akhir tahun 2024 lalu, Iman menyatakan belum ada program nyata, kongkret, dan signifikan dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar yang berdampak terhadap kesejahteraan guru. Dari segi tata kelola, Iman menyatakan beban guru dan murid madrasah lebih besar daripada murid dan guru sekolah di bawah Kemendikdasmen/Pemda.
“Untuk skema asesmen murid, murid madrasah itu dikasih ujian sebanyak empat kali. Ada ANBK, TKA, ABM, AKMI. Murid sekolah tidak sebanyak begitu. Lalu, karena Kemdikdasmen punya program 'Pembelajaran Mendalam', Menag juga membuat 'Kurikulum Cinta'," terang Iman.
Iman berharap Menteri Agama fokus saja kepada pembenahan tata kelola madrasah khususnya guru PAI, meningkatkan kesejahteraan guru dibuktikan dengan kebijakan nyata, memperbaiki pengelolaan pendidikan profesi guru madrasah agar antreannya tidak mengalahkan antrean haji, dan belajarlah dari anggota DPR yang didemo kemarin ini, agar tidak berkata menyakiti rakyat termasuk guru.