Bansos PKH dan BPNT Segera Cair, 28.484 KPM Masuki Tahap Akhir Verifikasi

Penyaluran bansos triwulan ketiga periode Juli–September diperkirakan segera cair bulan ini.-(fendi/rl)-

BENGKULUUTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kabar gembira bagi penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). 

Penyaluran bansos triwulan ketiga periode Juli–September diperkirakan segera cair bulan ini.

Kepala Dinas Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajad, SKM, MM menjelaskan, berdasarkan pengecekan di aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), saat ini sebanyak 28.484 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT sudah memasuki tahap verifikasi rekening.

“Verifikasi rekening merupakan tahap akhir dan jika memang verifikasi tersebut tuntas akan dilanjutkan dengan penyaluran ke masing-masing rekening penerima oleh Kementerian Sosial,” terangnya.

Baca Juga: Serapan Pupuk Subsidi Masih Rendah

Sementara itu, untuk PKH saat ini masih menunggu terbitnya Surat Keputusan (SK) penerima dari Kementerian Sosial.

Dengan demikian, penyaluran BPNT dan PKH kemungkinan besar tidak akan dilakukan bersamaan.

“Namun perkiraan kita penyaluran akan dilakukan di bulan ini juga atau paling lambat awal bulan depan,” tambah Agus.

Selain itu, sebanyak 2.035 penerima bansos PKH maupun BPNT yang sempat tertunda pencairannya pada triwulan kedua juga akan segera menerima haknya.

Pasalnya, mereka sebelumnya masih terdaftar sebagai penerima bansos melalui kantor pos.

Dalam dua pekan ini, Kementerian Sosial melalui pendamping program akan menyalurkan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) mulai 8 September 2025. 

Dengan kartu tersebut, para penerima bisa melakukan penarikan dana bansos baik PKH maupun BPNT di bank-bank negara yang ditunjuk.

“Selanjutnya penerima tersebut akan terus menerima penyaluran program bantuan sosial melalui bank yang ditunjuk dan tidak lagi melalui kantor pos,” jelas Agus.

Ia menambahkan, hasil verifikasi PKH juga menemukan 125 KPM bermasalah dalam data, karena masih ada ketidaksesuaian antara data kependudukan dan data perbankan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan