Dugaan Keracunan MBG Lebong, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Minta Pihak Berwenang Segera Lakukan Penyelidikan

Ratusan Pelajar PAUD, TK SD,SMP mendapat penananan tenaga medis UGD RSUD Lebong, Rabu, 27 Agustus 2025.-foto :amri rakhmatullah/radarlebong-

Meski begitu, pihak sekolah belum berani memastikan apakah kondisi tersebut benar-benar dipicu oleh konsumsi MBG. “Belum tahu pasti, tapi biasanya kalau ada yang muntah tidak sampai hampir semua anak,” tambahnya.

Informasi yang dihimpun, menu MBG yang disantap para pelajar pada hari itu terdiri dari mie, bakso, tahu, capcai, dan jeruk. Makanan tiba di sekolah sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung dibagikan kepada siswa.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lebong, Drs. Fakhrurrozi, S.Sos., M.Si., turut memantau langsung kondisi para siswa di RSUD. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa hari itu dijadwalkan program MBG, sebab kegiatan tersebut dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lebong.

“Untuk penyebabnya masih didalami. Kami dari Dikbud tidak mengetahui jika hari ini ada jadwal makan bergizi gratis,” ungkapnya singkat.

Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani, S.IK, menegaskan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab keracunan massal ini. Namun, sampel makanan MBG sudah diambil untuk diperiksa lebih lanjut.

“Saat ini fokus kami adalah memastikan kondisi anak-anak yang dirawat. Berdasarkan data sementara, ada 237 siswa yang diduga keracunan. Syukurlah, semuanya sudah mendapatkan penanganan medis dan tidak ada kondisi yang gawat. Sampel makanan juga sudah kami serahkan untuk uji laboratorium,” jelas Kapolres.

Sementara itu, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Cahaya Sriwijaya Nusantara selaku penyedia dapur MBG wilayah Lebong Sakti, hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkait kejadian ini.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan