KB Suntik, Alat Kontrasepsi Terlaris

KB: Petugas kesehatan saat memberi alat kontrasepsi jenis Implan kepada peserta KB baru di salah satu fasilitas kesehatan.-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Lebong mencatat penggunaan alat kontrasepsi jenis KB suntik terbanyak atau terlaris digunakan kaum ibu-ibu dibanding alat kontrasepsi KB lainnya. 

Kepala DP3APPKB Lebong, Yuswati, SKM, melalui Kabid KB, Ice Andriani, S.Kep, SKM menjelaskan bahwa keuntungan alat kontrasepsi suntik KB yang paling banyak diminati, karena peserta KB menilai penggunaannya sangat efektif untuk mencegah kehamilan. 

"Alat kontrasepsi jenis suntik KB banyak diminati, karena memang penggunaannya sangat simpel dan mudah, terutama sangat relatif aman untuk ibu menyusui," jelas Ice. 

Disebutkannya, untuk jumlah peserta KB baru yang terdata pada fasilitas kesehatan pemerintah tahun 2023, tercatat ada sebanyak 1.130 peserta. Rinciannya, 843 peserta suntik KB, Pil 102 peserta, Kondom 27 peserta, Implan 121 peserta, IUD 17 peserta, dan Tubektomi 10 peserta. 

Baca Juga: Lebong Usul Tuan Rumah Tarkam 2024 ke Kemenpora

Kemudian, peserta KB baru yang terdata pada fasilitas kesehatan swasta sebanyak 34 peserta, meliputi Suntik 17 peserta, Implan 15 peserta, dan IUD 2 peserta. 

"Untuk jumlah pserta KB baru yang terdata pada fasilitas kesehatan RSUD, tercatat sebanyak 35 peserta meliputi, Suntik 12 peserta, Implan 2 peserta, IUD 5 peserta, dan Tubektomi 16 peserta," lanjutnya. 

Lebih jauh, bahwa penggunaan alat kontrasepsi sendiri mengalami peningkatan bila dibanding di tahun 2022 lalu, peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan jumlah fasilitas kesehatan yang sudah bisa memberikan pelayanan KB kepada masyarakat, terutama bagi peserta atau pasien yang sudah memiliki kartu JKN KIS.

"Perlu kami sampaikan penggunaan alat kontrasepsi jenis Implan dan IUD sendiri hanya bisa diberikan oleh bidan yang sudah terlatih atau bidan yang sudah CTU. Maka diimbau kepada peserta KB khususnya usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta," imbuhnya. 

Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan danya program pelayanan KB gratis dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan kasus stunting di wilayah Kabupaten Lebong.

Karena memang dengan mengikuti masyarakat dapat menjaga jarak kehamilan danm kelahiran anak biosa lebih terecana. 

"Kita berharap, pelayanan KB yang sudah di buka di berbagai fasilitas kesehatan, baik faskes milik pemerintah maupun swasta masyarakat bisa lebih menjaga jarak kehamilan sebagai upaya mencegah kasus stunting di Lebong," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan