Warga Desa Danau Liang Masih Dambakan Akses Sinyal dan Internet

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di tengah gencarnya digitalisasi dan pemerataan jaringan internet oleh pemerintah, masih ada desa yang tertinggal dan belum merasakan manfaat teknologi komunikasi.

Salah satunya adalah Desa Danau Liang, Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, yang hingga kini belum memiliki akses jaringan internet maupun sinyal telepon seluler.

Desa yang berada di wilayah paling ujung Kecamatan Lebong Tengah ini menjadi satu-satunya desa yang mengalami kesulitan total dalam konektivitas digital.

Akibatnya, warga Desa Danau Liang merasa terisolasi dari arus informasi yang kini menjadi kebutuhan dasar, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, hingga layanan publik.

Baca Juga: Ribuan Penerima Bansos Aktif Main Judi Online, Kemensos Coret 228 Ribu Nama

"Jangankan mau akses internet, mau telepon dan SMS saja tidak bisa. Kami selaku warga sangat menyayangkan program internet gratis belum menyentuh desa kami. Sinyal saja tidak ada, apalagi wifi," kata Gusti (48), salah satu warga setempat.

Gusti mengungkapkan bahwa untuk sekadar melakukan panggilan telepon, warga harus berjalan ke wilayah Semelako yang letaknya cukup jauh dari desa. Ketika berada di dalam desa, sinyal benar-benar hilang total.

Hal ini memberikan dampak besar, terutama bagi pelajar yang membutuhkan akses informasi untuk kegiatan belajar, dan warga yang memerlukan layanan digital kesehatan serta administrasi.

Lebih jauh, Gusti menambahkan bahwa anak-anak dan remaja di Danau Liang kerap mengalami tekanan psikis sosial saat berada di luar desa.

Mereka sering dijuluki “Pejuang Sinyal” karena harus mencari tempat yang memiliki jaringan hanya untuk bisa terhubung ke internet.

Julukan ini dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap keterbatasan infrastruktur desa mereka.

"Kelihatannya sepele, tapi ini berdampak pada mental anak-anak. Di era teknologi saat ini, internet sudah seperti kebutuhan primer, terutama untuk pelajar," imbuhnya.

Masyarakat berharap pemerintah daerah maupun pusat segera melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur jaringan, agar desa mereka tak lagi terpinggirkan dalam perkembangan teknologi.

Harapan mereka sederhana: bukan wifi gratis, tapi cukup dengan sinyal telepon yang stabil agar komunikasi dan akses informasi bisa lebih mudah dilakukan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan