Minimalisir Risiko Hukum: Bank Bengkulu Muara Aman Jalin Kerjasama dengan Kejari Lebong

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bank Bengkulu Cabang Muara Aman menggelar sosialisasi tentang penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara sebagai tindaklanjut dari kerjasama yang dijalin antara kedua instansi tersebut. 

Kerjasama tersebut berkaitan dengan pendampingan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara pada Bank Bengkulu Cabang Muara Aman.

Kepala Bank Bengkulu Cabang Muara Aman, Andi Suhendra, mengatakan kerjasama tersebut merupakan langkah untuk menindaklanjuti kerjasama antara kantor pusat Bank Bengkulu dengan Kejati Bengkulu.

"Kami sudah menandatangani PKS (Perjanjian Kerja Sama, red) dengan Kejari Lebong," kata Andi.

Baca Juga: Sempat Buron, Pemuda Lebong yang Gauli Pacar Hingga Hamil Ditangkap Polisi

Lebih jauh Andi menjelaskan, dengan adanya kerjasama tersebut Kejari Lebong akan memberikan pendampingan dalam bidang perdata dan tata usaha negara.

Lewat kerjasama yang terjalin, kendala-kendala yang dialami oleh Bank Bengkulu Cabang Muara Aman nantinya akan dikonsultasikan dengan kejaksaan.

"Jika ada permasalahan atau kendala yang kami hadapi akan berkonsultasi dengan kejaksaan untuk melakukan pendampingan atau pencerahan tentang hukum tata usaha negara," jelas Andi.

Andi menambahkan, modal yang dikelola oleh Bank Bengkulu salah satu sumbernya berasal dari penyertaan modal dari pemerintah daerah.

Sehingga pengelolaannya wajib sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Karena yang kami kelola sumbernya milik pemerintah daerah," ungkapnya.

Andi berharap, dengan adanya kerjasama Bank Bengkulu dengan Kejari Lebong bisa meminimalisir benturan-benturan hukum terhadap produk maupun kinerja dari Bank Bengkulu Cabang Muara Aman.

Seperti penyaluran kredit sebagai salah satu produk Bank Bengkulu Cabang Muara Aman.

Meski pada dasarnya sudah dilakukan dengan akad kredit tapi ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan maka penanganannya akan lebih efektif dengan pendampingan dari Kejari Lebong.