Film Jalan Pulang Meledak di Hari Perdana, Tembus 115 Ribu Penonton

Adegan film Jalan Pulang. -Foto: Leo Pictures-
JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Film horor terbaru Jalan Pulang mencatat pencapaian impresif di hari pertama penayangannya, Kamis, 19 Juni 2025.
Film produksi Leo Pictures ini berhasil menarik lebih dari 115.000 penonton, menjadikannya film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak pada hari pertama dalam tiga bulan terakhir.
Tingginya antusiasme penonton terlihat dari data okupansi bioskop di berbagai kota, seperti Lampung, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Surabaya, Bekasi, Makassar, dan Palembang, yang rata-rata mencapai lebih dari 90 persen.
Beberapa studio, bahkan melaporkan okupansi penuh 100 persen.
Film garapan sutradara Jeropoint ini dibintangi jajaran aktor ternama, seperti Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya Namya—tiga aktris yang disebut sebagai "Ratu Horor Indonesia."
Kehadiran mereka memperkuat atmosfer mencekam film sekaligus menarik basis penggemar genre horor tanah air.
Saskia Chadwick, yang dikenal lewat serial Dari Jendela SMP, juga mencuri perhatian lewat perannya sebagai Arum, anak yang mengalami kesurupan dan terlibat dalam peristiwa berdarah.
Transformasi akting Saskia dinilai berhasil menjauh dari citra remaja sekolah yang selama ini melekat padanya.
Produser Agung Saputra berharap Jalan Pulang menjadi pengalaman menonton yang berkesan dan mengimbau agar penonton tidak membocorkan jalan cerita agar elemen kejutan tetap terjaga bagi penonton lainnya.
“Terima kasih untuk seluruh penonton yang sudah datang di hari pertama. Kami merasa tersentuh dengan antusiasme yang begitu besar. Tetapi tolong, jangan di-spill dulu ya. Biar yang lain bisa merasakan ketegangannya secara utuh,” ujar Agung.
Jalan Pulang mengisahkan Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang mencurigai bahwa penyakit misterius anaknya, Arum (Saskia Chadwick), bukan gangguan medis biasa.
Dalam perjalanan spiritual lintas Pulau Jawa, ia mencari bantuan dari dukun dan orang pintar sebelum ulang tahun Arum yang jatuh di tahun kabisat.
Dengan visual horor lokal dan tema tentang karma, keluarga, serta pengorbanan, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang intens dan menggugah. (jp)