Minat Magang ke Jepang Masih Rendah, Disnakertrans Ambil Langkah Ini

Minat Magang ke Jepang Masih Rendah, Disnakertrans Ambil Langkah Ini -(rian/rl)-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Program magang ke Jepang yang digagas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebong, hingga saat ini belum menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat.

Meski pendaftaran sudah dibuka dan pelaksanaan program direncanakan pada bulan Oktober 2025 mendatang, jumlah peserta yang mendaftar baru mencapai lima orang.

Minimnya jumlah pendaftar ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, mengingat program magang ke Jepang telah dirancang sebagai salah satu solusi konkret dalam menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.

Program ini juga memberi peluang kepada generasi muda untuk meningkatkan keterampilan kerja serta mendapatkan pengalaman internasional yang sangat berharga di dunia industri.

BACA JUGA:Input Data Belum Tuntas, Gaji 379 CPNS Terancam Dirapel

Kepala Disnakertrans Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si, melalui Kepala Bidang Ketenagakerjaan, Riko Tandean, SE, mengungkapkan bahwa tahun lalu pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya promosi dan sosialisasi agar program ini lebih dikenal oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda dan pelajar tingkat akhir di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Namun demikian, minat masyarakat dinilai masih kurang optimal. Karena itu, tahun ini Disnakertrans akan mengambil langkah yang lebih sistematis.

"Kami akan segera menerbitkan surat edaran kepada seluruh SMK di Kabupaten Lebong, khususnya untuk siswa kelas 3 yang akan lulus," ungkap Riko Tandean.

Lanjut Riko, dalam edaran tersebut akan memuat informasi detail terkait program magang ke Jepang, termasuk persyaratan, tahapan seleksi, serta manfaat yang bisa diperoleh para peserta. Program magang ini dirancang tidak hanya sebagai kesempatan kerja sementara, tetapi juga sebagai investasi sumber daya manusia jangka panjang.

"Peserta yang lolos seleksi dan berangkat ke Jepang akan bekerja dan belajar di perusahaan Jepang selama kurun waktu tertentu. Selain digaji, mereka juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan industri yang dapat menjadi modal besar ketika kembali ke Indonesia," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa program ini terbuka bagi semua warga Kabupaten Lebong yang memenuhi syarat, dan tidak terbatas pada lulusan SMK saja. Karena itu, masyarakat yang berminat dihimbau untuk mulai mempersiapkan diri, baik dari segi administrasi, kemampuan bahasa, maupun kondisi fisik dan mental.

Untuk itu, diharapkan dengan langkah-langkah sosialisasi yang lebih intensif dan dukungan dari pihak sekolah serta tokoh masyarakat, animo masyarakat terhadap program ini dapat meningkat signifikan sebelum waktu pendaftaran ditutup. 

"Kami ingin program ini dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Selain memberikan peluang kerja, magang ke Jepang juga bisa meningkatkan kualitas SDM kita agar mampu bersaing di pasar global," tambah Riko. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan