4 Keistimewaan Bulan Ramadan, Dibukanya Pintu Surga dan Dihapuskannya Dosa

Keistimewaan Bulan Ramadan.-foto: net-
Namun, masih ditemui yang sengaja meninggalkan puasa tanpa uzur yang dibenarkan oleh syariat. Padahal, tindakan ini tidak hanya menghilangkan kesempatan meraih pahala, tetapi juga mendatangkan ancaman hukuman bagi yang sengaja meninggalkan puasa.
Dosa Meninggalkan Puasa
Puasa Ramadan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal, sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 183.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dalam ayat yang lain, Allah SWT memberikan keringanan bagi orang yang memiliki uzur untuk meninggalkan puasa.
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS Al-Baqarah: 185)
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki uzur tidak boleh meninggalkan puasa Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Hadis Tarbawi karya Bukhari Umar. Kewajiban ini tetap berlaku bagi mereka yang mampu menjalankannya tanpa adanya hambatan yang dibenarkan oleh syariat.
Rasulullah SAW memberikan ancaman yang keras bagi mereka yang sengaja meninggalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan. Beliau menegaskan bahwa satu hari puasa yang ditinggalkan tanpa alasan tidak akan bisa tergantikan, meskipun seseorang berusaha membayarnya sepanjang hidupnya.
Sayyid Sabiq dalam buku Kitab Fiqih Sunnah juga menegaskan hal yang sama mengenai beratnya konsekuensi meninggalkan puasa secara sengaja. Hal ini didasarkan pada riwayat dari Abu Hurairah RA yang menyebutkan ancaman Rasulullah SAW terhadap mereka yang melalaikan puasa tanpa uzur.
Artinya: "Barang siapa tidak puasa satu hari di bulan Ramadan tanpa adanya keringanan yang Allah 'azza wa jalla berikan kepadanya, maka tidak akan bisa menjadi ganti darinya, sekalipun ia berpuasa selama satu tahun." (HR Abu Hurairah)
Lebih dari itu, mereka yang dengan sengaja meninggalkan atau membatalkan puasa tanpa alasan yang sah akan menghadapi ancaman dan siksaan yang menyakitkan di akhirat kelak.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Rasulullah SAW menggambarkan hukuman bagi mereka, yaitu tubuh mereka akan digantung terbalik dengan mulut yang pecah dan mengeluarkan darah sebagai akibat dari perbuatan mereka.
Dalam hadits yang diriwayatkan An-Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda,
Artinya: "Dari Abu Umamah berkata, 'Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: 'Pada saat aku tidur, aku bermimpi didatangi dua orang malaikat membawa pundakku. Kemudian mereka membawaku, saat itu aku mendapati suatu kaum yang bergantungan tubuhnya, dari mulutnya yang pecah keluar darah. Aku bertanya: 'Siapa mereka?' Ia menjawab: 'Mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum diperbolehkan waktunya berbuka puasa'." (HR An-Nasa'i)
Sebagai muslim, kita harus menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keimanan, karena puasa adalah kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. Jangan sampai kita termasuk golongan yang sengaja meninggalkannya, sebab selain kehilangan pahala yang besar, ancaman hukuman bagi mereka sangatlah berat. (net)