Disparpora Rancang Strategi Tambah Potensi Penerimaan PAD

Lapangan Hatta Sport Center.-(amri/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lebong tengah menyusun strategi baru guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi tempat olahraga dan rekreasi pada tahun 2025.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi penerimaan daerah dari berbagai objek wisata dan fasilitas olahraga yang ada.
Kepala Disparpora Kabupaten Lebong, Riki Irawan, S.Sos, M.Si, mengungkapkan bahwa strategi baru yang diterapkan akan mencakup penambahan jumlah objek retribusi.
Selama ini, pungutan retribusi hanya dilakukan pada tiga objek wisata utama, yaitu Air Putih, Danau Picung, dan Pulau Harapan.
Baca Juga: Puluhan Miliar DAK 2025 Dinas PUPRP Dipangkas
Namun, pada tahun 2025, pihaknya berencana memperluas cakupan retribusi ke fasilitas olahraga yang sebelumnya belum memberikan kontribusi terhadap PAD.
“Kami sedang mengkaji penerapan retribusi di beberapa lokasi olahraga, seperti kawasan Sport Center Lapangan Hatta yang baru selesai dibangun pada tahun 2024, serta lokasi wisata dan olahraga Paralayang Bukit Pabes. Ini merupakan langkah strategis agar sektor olahraga juga turut berkontribusi terhadap PAD, tidak hanya dari sektor pariwisata saja,” jelas Riki.
Ia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terkait masih terus dilakukan, termasuk dengan Bupati Lebong yang baru serta Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Lebong.
Pihaknya berharap strategi ini dapat berjalan lancar dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Meskipun target PAD untuk tahun 2025 tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, Riki optimis bahwa dengan bertambahnya objek retribusi, Disparpora Lebong dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurutnya, pemetaan sektor baru untuk pungutan retribusi telah dilakukan secara matang.
“Tinggal menunggu arahan dan koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait agar penerapan strategi ini berjalan optimal,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024 lalu, target PAD yang dibebankan kepada Disparpora Lebong adalah sebesar Rp 75 juta.
Namun, realisasi penerimaan hanya mencapai Rp 48 juta, yang seluruhnya berasal dari sektor pariwisata.