Lebih Untung Jadi Reseller Atau Dropship Untuk Mulai Usaha? Simak Penjelasannya

Reporter: Miya Diosi |

Editor: Miya Diosi |

Rabu , 05 Feb 2025 - 11:04

Lebih Untung Jadi Reseller Atau Dropship Untuk Mulai Usaha-foto:tangkapan layar-

Reseller jelas memiliki potensi yang lebih besar dari sisi keuntungan dalam hal ini.

Harga jual kembali benar-benar ditentukan langsung oleh reseller.

Penambahan harga jual malah bisa lebih besar lagi jika barangnya sudah sangat minim di pasaran atau sedang tren dicari banyak orang. Hal ini akan sangat berbeda dengan sistem jualan dropship.

Para dropshipper hanya akan bergantung pada selisih harga jual dari produsen.

Untuk mendapatkan keuntungan, dropshipper harus menjual barang sebanyak-banyaknya.

Dibalik potensi keuntungan yang besar, tersimpan juga risiko usaha dalam sistem reseller.

Risiko ini bisa muncul dari barang rusak, basi, atau kadaluwarsa setelah disimpan lama.

Belum lagi, para reseller juga perlu memperhitungkan penurunan harga pasar yang mungkin muncul.

Risiko-risiko ini tidak akan dijumpai dalam sistem dropship.

Para dropshipper tidak perlu khawatir dengan kerusakan barang akibat disimpan atau terjadinya penurunan harga.

lebih untung jadi reseller atau dropship untuk mulai usaha? simak penjelasannya                            radarlebong.bacakoran,co - sistem jualan reseller dan dropship ini makin marak di bisnis online.
bisa dibilang, kedua sistem ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
kamu perlu tahu dulu perbedaan reseller dan dropship sebelum memilih salah satunya.
perbedaannya keduanya terdapat dalam banyak aspek di dalamnya.
baca juga:cara hapus akun spotify secara permanen dari ponsel
kalau ditanya lebih untung yang mana, hal itu tergantung dari produk seperti apa yang akan kamu pasarkan nantinya.
selain itu, penting juga untuk memahami beda marketing dan sales, karena keduanya dapat memengaruhi strategi penjualan dan pemasaran produkmu.
bisa jadi menjadi reseller lebih menguntungkan, ada kemungkinan juga dropshipper jauh lebih aman dari sisi permodalan.
nah, untuk tahu apa beda reseller dan dropship? simak penjelasannya di bawah ini!
sebelum jauh melangkah tentang perbedaannya, lebih baik kamu tahu dulu sistem jualan reseller dan dropshipper ini terlebih dulu.
secara umum, dua sistem bisnis ini sama-sama tidak memiliki produk sendiri alias memasarkan kembali produk orang lain.
artinya, kamu hanya perlu memikirkan strategi pemasaran untuk barang jualan supaya bisa diterima oleh pembeli. yuk, simak pengertian dari reseller dan dropshipper di bawah ini.
istilah reseller sebenarnya sudah digunakan sejak lama. dari namanya, reseller adalah istilah menjual barang kembali setelah membeli dari penjual lainnya.
dengan kata lain, pelaku bisnis reseller bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli.
menjalankan bisnis reseller ini membutuhkan modal yang cukup.
biarpun begitu, modalnya tidak akan sebesar para produsen yang membuat sendiri barangnya untuk dijual kembali.
bagi yang tertarik menjalankan bisnis pulsa, kamu bisa daftar jadi agen pulsa termurah untuk menghemat biaya modal awal.
para reseller ini memiliki hak untuk menjual kembali barangnya sesuai dengan keinginannya.
kamu bisa menjual barang dengan harga yang lebih tinggi atau saat harga pasar tengah melonjak naik.
dengan begitu, keuntungan yang didapatkan juga akan lebih besar.
berbeda dengan reseller, sistem dropship bisa dilakukan tanpa perlu membeli barangnya terlebih dulu.
dropshipping adalah memasarkan produk dari produsen ke konsumen dengan selisih harga yang diberikan oleh pihak produsen. bagaimana cara menjadi dropshipper?
untuk menjalaninya, kamu perlu bekerja sama dengan pihak produsen terlebih dulu sehingga bisa mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.
setelah itu, kamu akan mencatat pembelian dari setiap konsumen dan melaporkannya ke pihak produsen.
pihak produsen lah yang akan mengurus pengiriman barang langsung ke konsumen.
itu artinya, kamu tidak perlu melakukan stok barang sendiri, melakukan pengemasan, atau pengiriman.
keuntungan para dropshipper akan didapatkan dari selisih harga yang ditawarkan oleh produsen dan harga jual untuk konsumen.
namun, ada sejumlah produsen yang menerapkan sistem komisi untuk setiap barang yang berhasil dijual.
komisi yang diterima juga bisa sangat beragam, mulai dari 10- 15 persen.
reseller jelas memiliki potensi yang lebih besar dari sisi keuntungan dalam hal ini.
harga jual kembali benar-benar ditentukan langsung oleh reseller.
penambahan harga jual malah bisa lebih besar lagi jika barangnya sudah sangat minim di pasaran atau sedang tren dicari banyak orang. hal ini akan sangat berbeda dengan sistem jualan dropship.
para dropshipper hanya akan bergantung pada selisih harga jual dari produsen.
untuk mendapatkan keuntungan, dropshipper harus menjual barang sebanyak-banyaknya.
dibalik potensi keuntungan yang besar, tersimpan juga risiko usaha dalam sistem reseller.
risiko ini bisa muncul dari barang rusak, basi, atau kadaluwarsa setelah disimpan lama.
belum lagi, para reseller juga perlu memperhitungkan penurunan harga pasar yang mungkin muncul.
risiko-risiko ini tidak akan dijumpai dalam sistem dropship.
para dropshipper tidak perlu khawatir dengan kerusakan barang akibat disimpan atau terjadinya penurunan harga.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lebong, Rabu 5 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan