Honorer Desak Prabowo Angkat Guru & Tendik Jadi PPPK Penuh Waktu

Ilustrasi honorer.-Foto: net-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Aksi penolakan terhadap PPPK paruh waktu terus disuarakan honorer di seluruh Indonesia. Mereka menuntut untuk diangkat PPPK penuh waktu.

"Banyaknya aksi damai guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) menolak PPPK paruh waktu menjadi bukti pemerintah gagal mengangkat kesejahteraan honorer,' kata Ketua ASN PPPK Guru 2022 Provinsi Riau Eko Wibowo alias Ekowi kepada JPNN, Jumat (17/1).

Guru honorer dan tendik, lanjut Ekowi, menolak sistem paruh waktu karena mereka sudah lama mengabdi di instansi pemerintah pusat dan daerah.

Seharusnya dengan pengabdian panjang itu, mereka diberikan penghargaan seperti di zaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengangkat 1 juta lebih honorer menjadi PNS.

"Seharusnya itu menjadi contoh pemerintah sekarang ini," cetus ketua Tenaga Kependidikan Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (Tendik SNWI) ini lagi.

Dia memohon kepada Presiden Prabowo Subianto turun tangan langsung ke publik untuk menyelesaikan masalah honorer yang sampai sekarang jadi polemik.

Guru honorer dan tendik yang sudah ikut seleksi PPPK 2024 tahap 1, tetapi tidak mendapatkan formasi sangat berharap diangkat ASN penuh waktu, bukan  paruh waktu.

"Guru tidak bisa dipekerjakan sebagai PPPK paruh waktu. Mereka harus diangkat penuh waktu," tegasnya.

Ekowi yang juga ketua DPW Aliansi Honorer Nasional (AHN) ini menilai kebijakan yang diambil pemerintah tidak berpihak kepada non-ASN database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Oleh karena itu, mereka menuntut keadilan dan kesejahteraan honorer Indonesia umumnya dan Riau khususnya.

Tokoh pemerhati pendidikan Riau ini mengatakan, SBY langsung turun tangan mengangkat honorer database BKN jadi PNS.

Presiden ke-7 Joko Widodo mengangkat honorer menjadi PPPK, lalu bagaimana dengan Prabowo Subianto?

"Kami menunggu gebrakan Presiden Prabowo dalam menyelenggarakan masalah honorer tahun ini," pungkasnya. (jp)

Tag
Share