Musim Hujan, Berkah bagi Petani Sawah, Tantangan bagi Petani Karet
Karet: Terlihat kebun karet milik warga yang tidak bisa disadap ketika hujan secara terus menerus.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Musim penghujan dengan intensitas tinggi membawa berkah bagi petani sawah di Kabupaten Lebong yang selama ini mengalami kesulitan air.
Ketersediaan air yang melimpah membuat tanaman padi dapat tumbuh normal, memberikan harapan hasil panen yang baik.
Namun, kondisi tersebut justru menjadi tantangan besar bagi petani karet.
Hujan yang terus-menerus membuat mereka kesulitan melakukan penyadapan pohon karet karena getah tidak dapat terkumpul secara optimal.
Baca Juga: Puskesmas Tes Imbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Bersih dan Sehat Selama Musim Hujan
Reno (38), seorang petani karet, mengeluhkan dampak musim penghujan terhadap pendapatannya.
"Selama musim hujan, kami tidak bisa menyadap karet dengan maksimal. Kalau pun dipaksa, hasilnya sangat minim karena getah tidak keluar seperti biasanya," ujar Reno.
Hal serupa diungkapkan oleh Yogi (34), petani karet lainnya. Ia menjelaskan bahwa hujan tidak hanya mengganggu proses penyadapan tetapi juga dapat merusak batang pohon karet.
"Hujan deras membuat getah yang keluar tidak tertampung dengan baik, bahkan bisa merusak batang pohon karet," ungkap Yogi.
Di sisi lain, petani sawah justru menyambut musim penghujan dengan syukur.
Setelah lama mengalami kekeringan, lahan sawah kini mendapat pasokan air yang cukup, memungkinkan tanaman padi tumbuh dengan baik.
Meski begitu, baik petani sawah maupun petani karet tetap harus waspada terhadap dampak negatif musim hujan, seperti potensi banjir dan longsor yang dapat merusak lahan pertanian.