Stres dan Depresi, Dua Faktor Penyebab Diabetes yang Sering Terabaikan
Stres dan Depresi, Dua Faktor Penyebab Diabetes yang Sering Terabaikan-foto :tangkapan layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Penyakit diabetes melitus (DM) bukan hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, tetapi juga oleh kondisi psikologis seseorang.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kondisi mental yang sehat dapat membantu pasien dalam menjalani perawatan dan manajemen diabetes dengan lebih baik.
Sebaliknya, kondisi psikologis yang buruk, seperti stres atau depresi, dapat menghambat upaya perawatan dan membuat pengelolaan diabetes menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, penting bagi pasien DM untuk mendapatkan dukungan psikologis yang sesuai agar proses penyembuhannya lebih optimal.
BACA JUGA:4 Manfaat Pisang Rebus Campur Madu, Diabetes Bakalan Ogah Mendekat
Stres merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat berisiko meningkatkan penyakit diabetes tipe 2.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuhnya akan melepaskan hormon adrenalin dan epinefrin, yang memicu hati untuk memproduksi lebih banyak glukosa atau gula darah.
Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah meningkat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik agar tidak memicu masalah kesehatan serius, termasuk diabetes.
BACA JUGA:Tiga Pilar Utama Mengatur Diet Penderita Diabetes Melitus, Menurut Prof. Sidartawan Soegondo
Peran psikolog dalam perawatan diabetes sangat krusial. Bagi pasien yang merasa kesulitan menerima diagnosis diabetes, psikolog dapat membantu mereka untuk lebih menerima kondisi tersebut dan mengurangi stres yang timbul akibatnya.
Selain itu, pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi, yang bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka. Depresi seringkali membuat pasien tidak peduli dengan pengobatan atau pola hidup sehat yang dianjurkan oleh dokter, sehingga penanganan depresi juga menjadi bagian penting dari pengobatan diabetes.
Selain membantu pasien menerima kondisi dan mengatasi depresi, psikolog juga berperan dalam mengajarkan pasien untuk mempertahankan gaya hidup sehat. Ini termasuk mendorong pasien untuk memeriksa gula darah secara rutin dan mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.