Waspada Serangan Penyakit 'Ngorok' pada Ternak

Kepala DTPHP BU Abdul Hadi melalui Sekretaris Juwita Abadi, SP.-foto :firdaus effendi/radar lebong-

BENGKULU UTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Peternak yang memiliki hewan peliharaan baik sapi maupun kerbau diminta untuk mewaspadai serangan penyakit Ngorok.

Pasalnya, penyakit ngorok pada ternak belakangan ini kembali mewabah di Provinsi Bengkulu. Hal ini disampaikan oleh Kepala DTPHP BU Abdul Hadi melalui Sekretaris Juwita Abadi, SP.

"Kendati wabah penyakit ngorok ini sempat terjadi di Bengkulu Selatan dan Kaur. Peternak harus tetap waspada. Untuk mengantisipasi serangan penyakit ngorok ini, peternak wajib mengetahui atau mengenali penyebab dan cara penularannya," ungkapnya.

Ia pun membeberkan, hewan ternak yang terserang penyakit ngorok memiliki ciri-ciri atau gejala klinis seperti demam tinggi tidak mau makan, keluar cairan berlebihan dari hidung, diare, feses berdarah dan terjadi pembengkakan di submandibula bawah dada dan kaki bahkan, pangkal ekor.

BACA JUGA:Cegah Ketakutan Terhadap Hewan Buas, Polres Bentuk Team CEHBUS

Untuk pencegahan penularannya, dapat dilakukan oleh peternak dengan beberapa cara yakni, melakukan vaksinasi SE terhadap ternak yang sehat, lakukan karantina 14 hari bagi ternak yang baru masuk.

"Gejala klinis ini bisa dilihat pada ternak yang terserang penyakit ngorok. Amati gejala-gejalanya dan pisahkan hewan yang terindikasi sakit ke kandang isolasi, hubungi petugas kesehatan hewan terdekat dan pelaporan, serta melakukan biosecurity yang ketat.

Kami harap, gejala-gejala klinis dan cara pencegahan ini bisa diketahui serta dipahami oleh seluruh peternak. Agar serangan penyakit ngorok pada ternak bisa dideteksi lebih dini," imbuhnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan