Permintaan Rumsyah Baduy untuk sebuah ponsel dan kesempatan untuk pergi ke Jakarta menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan.
Beberapa netizen melihatnya sebagai cerminan dari keinginannya untuk merasakan kehidupan modern di luar komunitasnya.
Di sisi lain, ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk eksploitasi dan pelanggaran terhadap adat istiadat Baduy.
Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, kemunculan Rumsyah Baduy di media sosial telah membuka jendela bagi masyarakat untuk melihat sekilas kehidupan suku Baduy Luar.
Kehadirannya di dunia digital memicu berbagai diskusi dan refleksi tentang tradisi, modernitas, dan hak individu dalam komunitas adat.
Rumsyah Baduy: Sebuah Fenomena Budaya di Era Digital
Kisah Rumsyah Baduy merupakan fenomena budaya yang menarik di era digital.
Kehadirannya di media sosial menghadirkan perpaduan unik antara tradisi dan modernitas, memicu perdebatan dan refleksi, serta membuka peluang untuk memperkenalkan budaya Baduy kepada khalayak yang lebih luas.
Meskipun masih diselimuti misteri, Rumsyah Baduy telah menjadi ikon bagi generasi muda Baduy yang ingin menjelajahi dunia digital tanpa meninggalkan identitas mereka.
Kisah dan perjalanannya di media sosial patut untuk diikuti dan direnungkan, membuka wacana tentang pelestarian budaya di era yang serba cepat ini.(*)