"Diskusi ini menegaskan kembali pentingnya memahami dan melestarikan sejarah sebagai bagian integral dari jati diri bangsa," ungkapnya.
Dengan memahami sejarah, lanjutnya, generasi muda dapat membangun karakter yang kuat dan memiliki kebanggaan terhadap identitas nasional.
"FKMPS berkesimpulan bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita," ujarnya.
Batara menambahkan Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) adalah organisasi yang berkomitmen untuk melestarikan dan memperjuangkan kebenaran sejarah Indonesia.
"Melalui berbagai program dan kegiatan, FKMPS bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah dalam membentuk jati diri dan karakter bangsa," pungkas Batara.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, di antaranya Laks TNI. AL. (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, Batara Richard Hutagalung, Dr. (HC) Heppy Trenggono, Nurrachman Oerip, Dr. Hatta Taliwang, Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar, Dr. Taufik Bahaudin, Prof. Makarim Wibisono, Yudi Chrisnandy.
Selain itu, Profesor Taufik Abdullah, Prof. Owin Jamasy Jamaluddin, M.Hum, MM, Ph.D., Mayjen TNI (Purn.) Soenarko, Dr. MS. Ka'ban, Ir. Sayuti Asyathri, Mayjen TNI (Purn.) Asman A. Nasution, Prof. Dr. Mufti Mubarok, B. Wibowo, Sultan Jambi, Sultan Aceh, Sultan Paser, Nur Aini Bunyamin, Rahma, Akbar Mursalin, Raditya dan 40 tokoh lainnya. (jp)