RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema "Memudarnya Jati Diri dan Karakter Bangsa" pada Rabu (22/5/2024).
Acara yang menyoroti pentingnya sejarah dalam menjaga jati diri dan karakter bangsa ini menghadirkan berbagai tokoh nasional yang berpengaruh.
DR (HC) Heppy Trenggono dalam pengantarnya mengingatkan suatu bangsa bisa ditaklukkan tanpa kekuatan militer dengan cara membuat satu generasi tidak mengenal sejarahnya sendiri.
“Kalau bangsa kita paham sejarah, tidak mungkin UUD 1945 diubah hingga seperti sekarang ini,” ujar Heppy.
Baca Juga: Manchester United Juara Piala FA 2023/2024
Menurut penggagas Gerakan Beli Indonesia ini, pemudaran jati diri dan karakter bangsa merupakan tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini.
Pembicara lain, Profesor TB Massa Djafar menambahkan pemahaman sejarah yang mendalam akan memberikan landasan kuat untuk merancang masa depan bangsa yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua FKMPS Batara Richard Hutagalung dalam pemaparannya menyampaikan kekhawatiran tentang banyaknya upaya pemalsuan dalam penulisan sejarah Indonesia.
Sejak tahun 1994, Batara telah melakukan penelitian intensif mengenai sejarah, terutama kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Belanda dan sekutunya di Indonesia antara tahun 1945-1950.
"Biarlah kemudian pilkada ini memang yang diadu itu tim pemenangan masing-masing, kemampuan partai politiknya. Jangan kami diadu dengan aparatur negara yang sama-sama kami biayai bersama-sama," kata legislator DPR RI itu.
Adian mengatakan PDI Perjuangan menginginkan pertarungan politik yang adil dalam pelaksanaan pilkada serentak 2024 tanpa keberpihakan aparatur negara.
Penelitiannya bersama para veteran dan pejuang angkatan '45 menghasilkan tuntutan terhadap pemerintah Inggris dan Belanda, yang sebagian telah berhasil.
Batara menekankan pentingnya memahami sejarah yang sebenarnya untuk menghindari manipulasi yang dapat mengaburkan jati diri bangsa.
"Upaya pemalsuan sejarah adalah salah satu cara untuk menghapus identitas dan karakter bangsa kita," ujarnya.
Batara menjelaskan FKMPS sepakat bahwa sejarah harus berkontribusi dalam desain politik, ekonomi, budaya, dan geopolitik bangsa kita.