Hadiri Kedurai Apem, Bupati Azhari Tekankan Pentingnya Warisan Budaya

Kedurai Apem: Penyambutan bupati Lebong, H. Azhari, SH, MH, dalam acara kedurai apem kemarin. -(carles/rl)-
LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bupati Lebong, Azhari, SH, MH, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal sebagai warisan leluhur yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri langsung acara adat Kedurai Apem, sebuah tradisi khas masyarakat di Kecamatan Lebong Tengah dan Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, pada Kamis (9/10).
Acara yang digelar ini menjadi salah satu momen penting dalam kalender budaya masyarakat Lebong.
Kedurai Apem bukan hanya sekadar tradisi membagikan kue apem kepada warga, melainkan sebuah simbol rasa syukur, kebersamaan, serta nilai gotong royong yang masih dijunjung tinggi hingga kini.
Baca Juga: Enam Desa di Lebong Sakti Sudah Ajukan Dana Desa Tahap II
"Budaya adat Kedurai Apem ini merupakan tradisi masyarakat Lebong yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari identitas kita sebagai orang Lebong. Tradisi ini harus terus dilestarikan," ujar Bupati Azhari dalam sambutannya di hadapan para tokoh adat, tokoh masyarakat, dan warga setempat kemarin.
Tradisi Kedurai Apem umumnya dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rezeki dan hasil panen yang diterima selama setahun.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat akan saling berbagi apem-kue berbahan dasar tepung beras sebagai simbol berkah dan kerukunan antarwarga.
Menurut Bupati Azhari, nilai-nilai yang terkandung dalam Kedurai Apem sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Lebong.
Oleh karena itu, pelestarian tradisi ini juga berarti menjaga nilai-nilai sosial yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
"Kedurai Apem ini adalah bentuk kekuatan masyarakat kita. Di balik pembagian apem, ada makna besar: kita ingin saling mendoakan, saling berbagi, dan menciptakan masyarakat yang bersatu. Budaya adat seperti ini adalah hasil karya cipta manusia yang luhur, dan mencerminkan kecerdasan sosial masyarakat kita di masa lalu," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk ikut berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal.
Ia berharap agar acara Kedurai Apem tidak hanya dijadikan seremoni tahunan, tetapi juga sebagai sarana edukasi budaya dan penguatan identitas daerah di tengah tantangan modernisasi.
"Kita tidak boleh meninggalkan budaya kita sendiri. Justru di tengah arus globalisasi dan modernisasi, budaya lokal harus menjadi benteng dan kekuatan. Saya berharap tradisi Kedurai Apem bisa dijadikan agenda tahunan yang lebih besar, melibatkan lebih banyak pihak, dan bahkan menjadi potensi pariwisata budaya Lebong ke depan," ungkapnya.